Pertumbuhan Ekonomi di Tahun Politik, Ekonom Minta Pemerintah Fokus pada Domestik

Senin, 5 Juni 2023 14:51 WIB

BPS menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada awal 2023 adalah 5,03 persen dengan total nilai PDB mencapai Rp 2.961,2 triliun.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono memberikan saran agar pemerintah melakukan langkah terobosan sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga di tahun politik yakni 2024. Pemerintah melalui Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan atau Kemenkeu yang memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 5,3-5,7 persen tahun depan.

Menurut dia, pemerintah harus lepas dari ketergantungan pada pasar ekspor dan harga komoditas sebagai pendorong utama pertumbuhan. "Sehingga menjadi krusial bagi pemerintah untuk berfokus pada perekonomian domestik kita yang besar," ujar Yusuf melalui pesan WhatsApp pada Ahad, 4 Juni 2023.

Selain itu, dia juga menyarankan agar pemerintah beralih dari export-led growth menuju ke domestic demand-led growth. "Hanya dengan keberanian mengubah arah kebijakan itulah kita bisa berharap lepas dari middle income trap," tutur dia.

Yusuf menilai proyeksi dari BKF terlalu optimistis di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi. Ditambah lagi, dia berujar, arah pemulihan ekonomi global cenderung masih gelap ke depan. “Stance kebijakan moneter bank sentral negara-negara besar dunia masih lebih memilih untuk meredam inflasi dengan mengorbankan pertumbuhan ekonomi,” ucap Yusuf.

Yusuf menjelaskan Amerika Serikat sebagai negara dengan perekonomian terbesar dunia, hingga kini masih terus menaikkan suku bunga. Dengan menaikkan suku bunga acuan secara agresif, bank sentral Amerika, The Fed, telah mengerek naik suku bunga acuan hingga 500 basis poin dalam rentang Maret 2022 - Mei 2023.

Advertising
Advertising

“Kini Fed Fund Rate (FFR) di posisi 5,25 persen dan diperkirakan akan terus bertahan tinggi di kisaran 5,25 persen hingga tahun 2024 ke depan,” ujar dia.

Inflasi Amerika Serikat, kata Yusuf, memang sudah menurun dari yang sebelumnya sempat menembus 9 persen dan kini telah di kisaran 5 persen. Namun angka ini masih tinggi dan masih jauh di atas target inflasi The Fed yang hanya 2 persen.

Artinya, Yusuf menegaskan, dengan bank sentral di banyak negara yang masih terus agresif menaikkan suku bunga acuan, maka investasi dan konsumsi akan turun. Permintaan global dipastikan semakin melemah, kejatuhan harga komoditas global berpotensi terus bertahan ke depan.

“Meski Indonesia dipandang dalam posisi yang relatif baik, salah satu yang tercerah di dunia yang gelap, namun terseretnya perekonomian Indonesia akibat resesi global tak terhindarkan,” ucap Yusuf.

Dengan resesi global dan pelemahan harga komoditas saja, menurut dia, target pertumbuhan ekonomi di Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau APBN 2023 yang 5,3 persen akan sangat sulit tercapai. Terlebih selain resesi global dan pelemahan harga komoditas, Indonesia juga akan menghadapi El Nino yang berpotensi mengerek inflasi.

“Jika suku bunga domestik kembali terdorong naik oleh inflasi, pertumbuhan kita tahun 2023 ini berpotensi akan semakin melemah,” tutur Yusuf.

Pilihan Editor: Investigasi Global ERC: Pengerukan dan Ekspor Pasir Laut Terbukti Merusak Lingkungan dan Melanggar HAM

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

20 menit lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

1 jam lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

10 jam lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

12 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

17 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

19 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

1 hari lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

3 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya