Aset Kripto Senilai USD 30 Ribu Hilang Dicuri, Modusnya Pakai Dompet Palsu

Sabtu, 20 Mei 2023 08:43 WIB

Ilustrasi kripto. Pexels/Alesia Kozik

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky, mengungkap hasil investigasi soal kasus pencurian aset kripto yang jarang terjadi dari dompet perangkat keras atau hardware wallet. Pakar Investigasi Insiden Dunia Maya di Kaspersky Stanislav Golovanov mengatakan hal itu dilakukan oleh peretas atau hacker dengan membuat taktik canggih untuk memaksimalkan keuntungan mereka.

Bahkan, kata dia, korban tidak melakukan transaksi apa pun pada hari itu, dan hardware wallet yang juga dikenal cold wallet tidak terhubung ke komputer. “Sehingga, korban tidak segera mengetahui pencurian tersebut, dan penipu mentransfer sebesar 1,33 Bitcoin (setara US$ 29.585 atau hampir US$ 30 ribu) tanpa sepengetahuan korban,” ujar Golovanov lewat keterangan tertulis pada Sabtu, 20 Mei 2023. Dia tidak menyebutkan siapa korban yang menjadi korban pencurian itu.

Investor aset kripto, Golovanov berujar, memang sering beralih ke hardware wallet sebagai cara yang aman untuk menyimpan aset digital mereka, dengan asumsi tidak dapat ditembus. Namun, bahkan hardware wallet tercanggih di pasaran mungkin dapat menjadi tidak aman, dan masih ada risiko keamanan seperti penggunaan perangkat palsu atau terinfeksi.

Menurut dia, hardware wallet biasanya menyimpan kunci aset kripto pada perangkat seukuran stik USB, yang harus dicolokkan ke komputer untuk mengirim kripto atau berinteraksi dengan protokol keuangan terdesentralisasi. Akibatnya, perangkat ini secara umum dianggap lebih aman daripada yang terhubung ke internet setiap saat.

“Meskipun salinan yang kami pelajari tampak identik dengan aslinya, perangkat tersebut menunjukkan tanda-tanda gangguan saat membukanya,” ucap Golovanov.

Advertising
Advertising

Menurut dia, alih-alih menyatu bersama secara ultrasonik seperti hardware wallet asli, setiap bagian dari perangkat diisi dengan lem dan disatukan dengan selotip dua sisi. Selain itu, dompet memiliki mikrokontroler yang berbeda dengan mekanisme perlindungan baca dan memori flash dinonaktifkan sepenuhnya, jika dibandingkan dengan yang asli.

“Hal ini membuat para peneliti menyimpulkan bahwa korban telah membeli dompet perangkat keras yang telah terinfeksi,” tutur Golovanov.

Hacker, Golovanov melanjutkan, hanya membuat tiga perubahan pada firmware asli perangkat lunak (software) bootloader dan dompet itu sendiri. Para penjahat siber itu menghapus kontrol mekanisme perlindungan, mengganti seed frase yang dibuat secara acak dengan salah satu dari 20 frase yang telah ditetapkan.

“Mereka hanya menggunakan karakter pertama dari kata sandi tambahan. Ini memberi penyerang total 1.280 opsi untuk mengambil kunci ke satu dompet palsu,” kata Golovanov.

Akibatnya, hacker dapat melakukan operasi sementara dompet kripto yang dinonaktifkan diam-diam tergeletak di brankas pemiliknya. Dompet kripto mungkin tampak berfungsi seperti biasa, tapi sejak awal, para scammer memiliki kendali penuh atas perangkat tersebut.

Golovanov menuturkan, penjahat dunia maya telah menemukan cara baru untuk mendapatkan keuntungan dengan menjual perangkat yang palsu atau terinfeksi kepada korban yang tidak waspada. Namun, menurut dia, serangan seperti itu sebenarnya dapat dicegah.

“Kami sangat menyarankan pengguna untuk hanya membeli hardware wallet dari sumber resmi dan terpercaya untuk meminimalkan risiko," ucap Golovanov.

Baca juga: Korupsi BTS Kominfo Johnny Plate, Masyarakat di Daerah Terpencil Semakin Merana

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

4 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

8 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

9 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

31 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar, Apa Sebab dan Artinya?

53 hari lalu

Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar, Apa Sebab dan Artinya?

CEO Indodax Oscar Darmawan membeberkan pemicu harga Bitcoin yang terus menanjak hingga menembus Rp 1 miliar.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

54 hari lalu

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.

Baca Selengkapnya

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

54 hari lalu

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Ditjen Pajak Tanggapi Permintaan Bappebti terkait Evaluasi Pajak Kripto

59 hari lalu

Ditjen Pajak Tanggapi Permintaan Bappebti terkait Evaluasi Pajak Kripto

Ditjen Pajak menilai industri kripto cukup banyak menyumbang penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

22 Februari 2024

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.

Baca Selengkapnya