Dark Web, Mengenal Pasar Gelap Siber Tempat LockBit Bocorkan Puluhan Ribu Data BSI

Kamis, 18 Mei 2023 15:45 WIB

Nasabah membawa uang dolar AS usai bertransaksi di Kantor Cabang BSI Jakarta Thamrin, Jakarta, Kamis 11 Mei 2023. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyatakan bahwa layanan ATM antarbank telah kembali berangsur pulih dan dapat dilakukan nasabah melalui jaringan ATM Bersama, Jalin, PRIMA, Mandiri H2H hingga Visa. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok peretas ransomware, LockBit telah membocorkan puluhan ribu data milik Bank Syariah Indonesia atau BSI ke Dark Web.

Pakar konsultan keamanan siber dan pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto, menyebut sebanyak 8.133 file milik BSI telah terekspos di web gelap pada Selasa, 16 Mei 2023 lalu.

Sebelumnya LockBit telah membobol sistem bank tersebut dan mencuri 15 juta datanya. Mereka mengancam akan mempublikasikan data tersebut ke dark web. Peretas meminta tebusan senilai Rp 296 miliar. Selain 8 ribu file, informasi pribadi 24.437 karyawan BSI dan dokumen internal juga dilaporkan sudah masuk daftar yang telah dibocorkan lebih awal.

Apa Itu Dark Web

Dilansir dari Britannica, dark web atau web gelap merupakan situs web tersembunyi yang tidak diindeks oleh mesin pencari. Artinya, laman ini tidak dapat ditemukan oleh situs pencarian, seperti Google. Meskipun pengguna telah memasukkan alamat URL secara benar, laman tetap tidak dapat diakses.

Untuk dapat mengakses laman di dark web, pengguna harus memasang software pendukung di device mereka. Mekanismenya, software akan mengenkripsinya data dan mengalihkannya ke komputer pengguna lain yang menjalankan program yang sama. Dengan demikian identitas pengunjung akan disamarkan, baik asal dan tujuan datanya.

Advertising
Advertising

Dark web biasanya digunakan para peretas untuk menjual data atau informasi ilegal hasil curian mereka. Data ini bisa berupa informasi, baik perorangan atau bahkan perusahaan besar. Itulah mengapa dark web dikonotasikan sebagai hal negatif. Karena menjadi pasar gelap bagi pelaku kriminal terhadap siber.

Bentuk paling awal dari dark web modern muncul pada Maret 2000, ketika mahasiswa Irlandia Ian Clarke mengembangkan dan merilis Freenet. Situs ini menawarkan komunikasi online anonim melalui jaringan yang terdesentralisasi. Di sana, pengunjung dapat berinteraksi tanpa harus mengungkap informasi diri.

Dark web kemudian populer setelah dirilisnya perangkat lunak The Onion Router atau TOR pada September 2002. Software ini dikembangkan oleh Laboratorium Riset Angkatan Laut AS. Awalnya TOR digunakan oleh komunitas intelijen AS untuk menggunakan Internet tanpa risiko identifikasi.

Pemerintah AS kemudian membuat TOR open source pada 2004 dan kemudian mendanai pemeliharaan lanjutannya melalui organisasi nirlaba bernama Proyek TOR. Seperti yang diharapkan, jaringan anonim TOR semakin populer di kalangan penggemar komputer, pendukung privasi, jurnalis, pembangkang di bawah pemerintahan yang represif, dan lainnya yang menginginkan kerahasiaan yang ketat.

Namun, di sisi lain, TOR menjadi tempat yang efektif untuk penjualan gelap barang-barang ilegal seperti senjata dan obat-obatan. Jaringan TOR juga memberi para peretas, teroris, dan distributor pornografi ilegal sebagai metode komunikasi yang aman. Aman lantaran identitas asli mereka tak dapat diketahui. Akibatnya, pihak keamanan siber tak dapat melakukan pelacakan.

Istilah dark web pertama kali muncul di media cetak dalam artikel surat kabar pada 2009. Saat itu, TOR dideskripsikan sebagai aplikasi kriminal, yang mengawali konotasi negatif terhadap dark web. Padahal awalnya dark web diciptakan untuk mengakses jaringan internet tanpa harus diketahui identitasnya. Namun seiring berjalannya waktu, penggunaannya lebih mengarah ke tujuan kriminal.

Untuk diketahui, setiap URL situs dark web diakhiri dengan ekstensi nama domain yang terkait dengan perangkat lunak yang diperlukan untuk penggunaannya. Misalnya: Pengunjung yang menggunakan software The Onion Router atau TOR, harus memasukkan URL dengan akhiran “.onion”.

BRITANNICA

Pilihan editor : Pakar Siber Ini Meyakini Data Nasabah BSI yang Dibocorkan LockBit di Dark Web...

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Waspadai Celah Peretasan pada iMessage iPhone, Berikut Tips untuk Menghindarinya

10 hari lalu

Waspadai Celah Peretasan pada iMessage iPhone, Berikut Tips untuk Menghindarinya

Trust Wallet menemukan kerentanan pembobolan data pada iMessage. Pengguna dengan aset keuangan besar diimbau waspada.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Data PT KAI Diduga Dibobol Peretas

19 Januari 2024

Fakta-fakta Data PT KAI Diduga Dibobol Peretas

Peretasan data PT KAI itu disebut dilakukan oleh geng ransomware bernama Stormous.

Baca Selengkapnya

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

18 Januari 2024

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

82 kredensial karyawan PT KAI yang bocor, hampir 22,5 ribu kredensial pelanggan, dan 50 kredensial dari karyawan perusahaan lain yang bermitra dengan PT KAI.

Baca Selengkapnya

Pengamat Siber Sebut Data Internal PT KAI Dibobol Geng Ransomware Stormous

18 Januari 2024

Pengamat Siber Sebut Data Internal PT KAI Dibobol Geng Ransomware Stormous

Vice President Public Relations PT KAI Joni Martinus menanggapi isu yang beredar terkait perusahaannya telah terkena serangan ransomware.

Baca Selengkapnya

Dugaan Kebocoran Data KAI, CISSReC Minta Karyawan Diberi Edukasi Keamanan Siber

17 Januari 2024

Dugaan Kebocoran Data KAI, CISSReC Minta Karyawan Diberi Edukasi Keamanan Siber

CISSReC menilai perlu diadakan pelatihan khusus bagi karyawan PT KAI, supaya lebih paham perihal keamanan data dan cara mencegah peretasan.

Baca Selengkapnya

FBI Ciptakan Alat Dekripsi untuk Bantu Mengembalikan Data 500 Korban Ransomware

22 Desember 2023

FBI Ciptakan Alat Dekripsi untuk Bantu Mengembalikan Data 500 Korban Ransomware

Biro penyelidik kenamaan tersebut telah menyita "beberapa situs web" yang dioperasikan oleh geng ransomware ALPHV/Blackcat

Baca Selengkapnya

OJK: Dunia Rugi US$ 8 Triliun Akibat Kejahatan Siber

30 November 2023

OJK: Dunia Rugi US$ 8 Triliun Akibat Kejahatan Siber

Data IIA menunjukkan bahwa kerugian kejahatan siber di seluruh dunia pada 2023 mencapai US$ 8 triliun.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Ransomware? Ini Pengertian dan Jenisnya

15 November 2023

Apa Itu Ransomware? Ini Pengertian dan Jenisnya

Ransomware serupa dengan malware yakni sebagai virus dan program jahat yang dapat mengambil alih perangkat. Kenali pengertian dan jenisnya.

Baca Selengkapnya

Data Boeing Diretas Lockbit, Geng Kejahatan Maya yang Suka Meras Korban

11 November 2023

Data Boeing Diretas Lockbit, Geng Kejahatan Maya yang Suka Meras Korban

Data internal dari Boeing dipublikasikan secara online oleh geng kejahatan dunia maya yang suka memeras korbannya dengan mencuri dan merilis.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kelompok Peretas LockBit yang Bobol Bank Terbesar di China

11 November 2023

Mengenal Kelompok Peretas LockBit yang Bobol Bank Terbesar di China

Aktif sejak September 2019, kelompok peretas LockBit telah menyerang ribuan organisasi dan perusahaan. Terbaru, menyerang bank terbesar di China.

Baca Selengkapnya