Sri Mulyani: Pengelolaan Belanja Negara Harus Dukung Prioritas Presiden, Tak Sekadar Retorika

Rabu, 17 Mei 2023 14:44 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait nota keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 di Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2022. ANTARA/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan pihaknya akan terus mendukung pengelolaan belanja negara berdasarkan prioritas Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Pasalnya, tahun ini merupakan tahun terakhir kepemimpinan pemerintahan Jokowi sehingga menentukan banyak tujuan pembangunan yang berhasil dicapai.

Menurut Sri Mulyani, memang ada beberapa tantangan atau situasi yang tidak controllable, seperti terjadi pandemi Covid-19, perubahan geopolitik, dan perubahan iklim yang sangat menentukan. Namun, prioritas presiden harus tetap dilaksanakan oleh kabinet pemerintahan.

“Menjadi suatu tantangan tidak hanya sekedar retorika tapi menjalankan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), anggarannya. Di mana nanti salah satunya belanja negara yang penting,” ujar dia dalam acara Rakornas Pelaksanaan Anggaran 2023 yang digelar hybrid pada Rabu, 17 Mei 2023.

Namun, bendahara negara tersebut mengatakan, sebetulnya para pimpinan kementerian lembaga ini juga sering menerima Pendapatan Negara Bukan Pajak atau PNBP yang bisa menjadi penerimaan negara.

Hal itu adalah salah satu kualitas dari pengelolaan kementerian lembaga melalui instrumen APBN apakah dari sisi belanja maupun penerimaan perlu untuk terus ditingkatkan.

Advertising
Advertising

Yang terpenting, Sri Mulyani berujar, level alokasinya yang sudah disepakati kabinet dijalankan konsisten. Karena sering kali ada celah yang harus terus dijembatani antara birokrasi yang sudah bekerja rutin setiap tahun, mengajukan, melaksanakan anggaran dengan prioritas, dan urgensi yang ditetapkan oleh presiden dan wakil presiden, bahkan ketetapan di dalam kabinet.

Selanjutnya: “Tantangan terus mengarahkan dan ..."

<!--more-->

“Tantangan terus mengarahkan dan meningkatkan kualitas di dalam belanja. Dalam hal ini berarti juga dalam mengawasi birokrasi kita bisa berjalan sesuai dengan prioritas pembangunan nasional,” kata dia.

Sri Mulyani menuturkan, berbagai langkah sudah dilakukan mulai dari perencanaan penganggaran yang diharapkan semakin simple dan single entry. Sehingga kementerian lembaga tidak perlu berkali-kali mengisi dokumen anggaran mulai perencanaan penganggaran hingga nanti sampai dengan pelaporan yang diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK yang sedang terjadi untuk belanja 2022.

Sehingga, kata dia, anggaran seefisien mungkin juga bisnis proses yang menjadi lebih mudah, serta fokus pada dampaknya.

“Ini akan menyebabkan seluruh energi kita melihatnya kepada hasil tadi, dampaknya apa, hasilnya itu impact-nya apa kepada kehidupan masyarakat sehari-hari dan perekonomian kita yang harus semakin maju dan kuat,” tutur Sri Mulyani.

Hal itu, menurut Sri Mulyani, menjadi tantangan bagi Kemenkeu dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas untuk bisa membuat sistem penganggaran yang semakin mudah tidak menyita waktu untuk urusan birokrasi. “Tapi waktu akan difokuskan pada hasil dan dampak,” ucapnya.

Pilihan Editor: Sri Mulyani Sebut Ekonomi RI Tetap Kuat, Perbaikan Masih Bisa Diakselerasi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

1 menit lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

1 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

1 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

1 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

2 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

2 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

3 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

3 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

3 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

4 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya