IHSG Hari Ini Cenderung Melemah, Simak 6 Saham Rekomendasi Samuel Sekuritas Berikut
Reporter
Amelia Rahima Sari
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 15 Mei 2023 09:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada hari ini, Senin, 15 Mei 2023, bakal cenderung melemah dalam kisaran 6.680 hingga 6.755.
"Indeks akhir pekan yang lalu kembali melemah. Sentimen bearish cukup kuat, kemungkinan masih akan melemah mendekati 6.680. Jika pun ada penguatan, maka cenderung akan tertahan di area 6.755," ujar Analis Samuel Sekuritas M. Alfatih melalui keterangan tertulis pada Senin, 15 Mei 2023.
Lebih jauh, Alfatih mengulas sedikitnya enam saham yang patut diperhatikan dalam perdagangan hariini. Keenam saham itu adalah: ASII, BMRI, MBMA, MDKA, NSSS dan TLKM.
1. PT Astra International Tbk. (ASII)
Harga saham ASII pada perdagangan terakhir pekan lalu berada di level 6.225. Alfatih merekomendasikan investor untuk membeli saham tersebut karena ada potensi kenaikan.
Adapun target harga saham ASII pada hari ini bisa menguat ke 6.425, lalu naik ke 6.550. Adapun batas risiko kurang dari 6.075. Harga ASII pada akhir pekan yang lalu turun tipis, tertahan di area support trendline upchannel yang merupakan pola sejak Januari 2023.
2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI
Harga saham BMRI pada perdagangan terakhir pekan lalu berada di level 5.000. Alfatih memperkirakan pada hari ini, harga saham bank BUMN itu bakal melemah ke 4.925, dan bisa saja mendekati 4.850.
"Harga akhir pekan yang lalu melemah, melampau terendah sejak akhir Maret 2023," kata Alfatih. Ia merekomendasikan kepada investor untuk menjual saham tersebut.
Pelemahan harga saham BMRI terjadi sejak akhir April 2023 lalu. Sedangkan kenaikan di atas 5.075 dinilai dapat mengurangi sentimen bearish yang ada.
3. PTMerdeka Battery Materials Tbk. atau MBMA
Harga saham MBMA pada akhir pekan lalu berada di 775. Alfatih memprediksi harga saham tersebut bakal menguat hari ini ke 800 dan meningkat ke level 820. Ia pun merekomendasikan investor untuk membeli saham tersebut.
Alfatih menilai, harga akhir pekan yang lalu bergerak naik. Sedangkan pada hari ini batas risiko saham berada di level 760.
Selanjutnya: 4. PT Merdeka Copper Gold Tbk. atau MDKA...
<!--more-->
4. PT Merdeka Copper Gold Tbk. atau MDKA
Harga saham MDKA pada perdagangan terakhir pekan lalu berada di level 3.190. "Harga akhir pekan yang lalu turun, melanjutkan penurunan yang ada sejak Aprik 2023," tutur Alfatih.
Adapun pada hari ini, ia memperkirakan area demand berikutnya ada di 3.000 lalu 2.800. Kenaikan harga saham di atas 3.275, menurut Alfatih, akan mengurangi sentimen bearish yang ada. Ia pun merekomendasikan para investor untuk menjual saham tersebut.
5. PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk. atau NSSS
Harga saham NSSS pada perdagangan akhir pekan lalu ada di 140. Alfatih menjelaskan, harga NSSS akhir pekan yang lalu menguat. Pola dalam dua pekan terakhir masih konsolidasi di 135 hingga 144.
"Penguatan di atas 144 dapat mendorong harga ke arah 149 hingga 152. Batas risiko 135," ungkap Alfatih. Ia merekomendasikan investor untuk membeli saham ini.
6. PT Telkom Indonesia Tbk. atau TLKM
Harga saham TLKM pada perdagangan terakhir pekan lalu berada di 3.980. Harga akhir pekan yang lalu turun dengan volume kuat, kata Alfatih, melampaui harga terendah akhir Maret 2023.
"Kemungkinan pelemahan akan berlanjut, ke arah 3.900 hingga 3.800. Kenaikan di atas 4.080 dapat mengurangi sentimen bearish yang ada," tutur dia. Ia pun merekomendasikan investor untuk melepas saham tersebut.
Adapun IHSG Bursa Efek Indonesia pada akhir pekan lalu ditutup melemah akibat kekhawatiran potensi gagal bayar utang Amerika Serikat (AS).
IHSG ditutup turun 48,18 poin atau 0,71 persen ke posisi 6.707,76. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turut melemah 6,01 poin atau 064 persen ke posisi 934,13.
Pilihan Editor: Akhir Pekan, IHSG Ditutup Melemah di Posisi 6.707,76
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.