Dukung Hilirisasi Tambang, Adaro Minerals Targetkan Smelter Aluminum Rampung di 2025

Kamis, 11 Mei 2023 07:20 WIB

Ilustrasi Adaro Mineral Indonesia. Adarominerals.id

TEMPO.CO, Jakarta - PT Adaro Minerals Indonesia (ADMR) akan berfokus pada bisnis hilirisasi mineral tambang dengan pembangunan fasilitas pemurnian atau smelter alumunium. Smelter tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada 2025.

Presiden Direktur Adaro Minerals Indonesia, Christian Ariano Rachmat mengatakan kebutuhan alumunium di Indonesia akan semakin besar. Namun saat ini, kebutuhan tersebut masih disuplai dari impor. Menurutnya, rata-rata kebutuhan alumunium nasional mencapai satu juta ton per tahun.

"Kita mau bangun smelter 500 ribu ton. Jadi kalau harga tadinya impor satu juta ton seharga US$ 2.500 per ton berarti nilainya US$ 2,5 miliar. Kalau ini jadi bangun smelter, nilai impor kita berkurang setengah," ujar Ariono dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa 9 Mei 2023.

Padahal, kata Ariono, bahan baku dari aluminium tersebut yakni bauksit mentah berasal dari Indonesia, tetapi impor aluminum masih terus berjalan. “Dari bauksit akan diproduksi menjadi alumina yang menjadi bahan dasar alumunium di luar negeri, lalu diimpor kembali ke Indonesia,” jelasnya.

Maka dari itu, Adaro Minerals berupaya menggenjot pembangunan smelter aluminium yang ada di Indonesia. Apabila rampung, smelter akan mampu memproduksi sebesar 500 ribu ton dari kebutuhan aluminium Indonesia saat ini sebesar 1 juta ton per tahun.

Advertising
Advertising

“Nantinya produksi juga akan ditingkatkan secara bertahap hingga 1,5 juta ton per tahun,” ucap dia.

Sementara itu, Direktur Adaro Minerals Totok Azhariyanto mengatakan saat ini perseroan telah meneken kerja untuk mengakomodir kebutuhan smelter setelah rampung dengan beberapa produsen alumina lokal termasuk perusahaan trader sebesar 50 persen untuk smelter tersebut, sementara sisanya masih akan mengandalkan impor.

“Total nilai investasi termasuk pembangkit mencapai US$ 2 miliar. Sementara perjanjian suplai alumina akan finalisasi sekitar 6 bulan sebelum commercial operation date,” kata Totok pada kesempatan yang sama.

Rencananya, Toto menuturkan pemurnian dan smelter aluminium tersebut beroperasi di kuartal II tahun 2025 dengan kapasitas 500.000 ton di tahap pertama.

Pilihan Editor: Adaro Minerals Tak Bagikan Dividen, Laba Bersih 2022 untuk Belanja Modal dan Dana Cadangan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

2 hari lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

2 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

4 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Soal Izin Ekspor Konsentrat Freeport, Wamen BUMN Komitmen Selesaikan Smelter

4 hari lalu

Soal Izin Ekspor Konsentrat Freeport, Wamen BUMN Komitmen Selesaikan Smelter

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa kementeriannya sedang berdiskusi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM soal rencana izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

5 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

7 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Dirut PT RBT Anggap Pengoperasian Kembali Smelter yang Disita Kejagung dalam Kasus Korupsi Timah Sudah Tepat

10 hari lalu

Kuasa Hukum Dirut PT RBT Anggap Pengoperasian Kembali Smelter yang Disita Kejagung dalam Kasus Korupsi Timah Sudah Tepat

Kuasa hukum Direktur PT Refined Bangka Tin memberi penjelasan soal smelter timah PT RBT yang disita oleh Kejagung.

Baca Selengkapnya

Setelah Disita, Kejagung Izinkan Smelter Timah Harvey Moeis dan 4 Smelter Lain Kembali Beroperasi

11 hari lalu

Setelah Disita, Kejagung Izinkan Smelter Timah Harvey Moeis dan 4 Smelter Lain Kembali Beroperasi

Kejaksaan Agung mengizinkan lima smelter timah, termasuk mlik Harvey Moeis PT RBT untuk kembali beroperasi setelah disita penyidik.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Kesaksian Pejabat Kementan di Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo

11 hari lalu

Top 3 Hukum: Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Kesaksian Pejabat Kementan di Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo

Sampai hari ini, terhitung pilot Susi Air Philips Mark Mehrtens telah disandera TPNPB-OPM selama 14 bulan.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 5 Perusahaan Smelter Termasuk PT RBT

13 hari lalu

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 5 Perusahaan Smelter Termasuk PT RBT

Penyidik gabungan dari Kejaksaan Agung menyita 5 perusahaan smelter kasus korupsi timah ilegal, salah satunya PT Refined Bangka Tin (PT RBT).

Baca Selengkapnya