FAO Sebut Sistem Pertukaran Informasi Global Atasi Kejahatan Terorganisasi Transnasional
Reporter
Amelia Rahima Sari
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Selasa, 9 Mei 2023 09:22 WIB
TEMPO.CO, Badung - Badan Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan Sistem Pertukaran Informasi Global atau GIES dapat membantu membongkar kejahatan terorganisasi transnasional.
Hal ini diungkapkan Ketua Tim Proses Perikanan Global dan Regional FAO Matthew Camilleri. Dia mengatakan kejahatan tersebut adalah salah satu aspek penangkapan ikan yang ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur (IUU fishing).
"IUU Fishing juga dilakukan oleh kapal artisanal kecil. Kapal artisanal kecil tidak melaporkan tangkapan (ikan) atau beroperasi di bawah situasi yang tidak diatur atau bahkan melakukan penangkapan ikan ilegal, maka itu juga IUU fishing," jelas Mathew saat ditemui Tempo di Bali pada Senin, 8 Mei 2023.
Dia melanjutkan, kejahatan terorganisasi transnasional seringkali tidak hanya tentang illegal fishing atau IUU fishing. Kejahatan terorganisasi transnasional juga meliputi kejahatan lainnya di kapal penangkap ikan, seperti penyelundupan senjata dan barang terlarang, serta perdagangan manusia," papar Sekretaris PSMA itu.
Untuk dapat mengatasi keadaan tersebut, Matthew menyarankan negara pelabuhan dan otoritas terkait meningkatkan kendali kontrol dan pengawasan seperti inspeksi di laut.
"Tapi itu membutuhkan upaya multi-lembaga, upaya terkoordinasi dengan usia yang berbeda. PSMA (Kesepakatan terhadap Tindakan Negara Pelabuhan), GIES yang Anda sebutkan apakah itu berkontribusi (terhadap kejahatan terorganisasi transnasional)? Ya," jelas Matthew.
Selanjutnya: informasi pada setiap inspeksi akan diunggah dan dibagikan
<!--more-->
Berbagi informasi di tingkat global pada setiap inspeksi yang terjadi di pelabuhan akan diunggah dan dibagikan. Untuk selanjutnya, para pihak yang terlibat akan memutuskan jenis informasi apa yang dibagikan untuk saat ini.
Dia menjelaskan, GIES merupakan alat untuk berbagi informasi oleh negara pelabuhan tentang inspeksi dan hasil inspeksi, serta tindakan apapun yang mereka ambil.
"Jadi ya, sistem pertukaran informasi apapun berkontribusi tidak hanya untuk memerangi IUU Fishing, tetapi juga lainnya," ujar dia.
Lebih jauh, Matthew menyampaikan delegasi Organisasi Maritim Internasional (IMO) ikut hadir dalam pertemuan keempat PSMA untuk meratifikasi perjanjian itu pada 8 hingga 12 Mei 2023 di Kabupaten Badung, Bali.
"Saya merasa bekerja sangat erat dengan IMO dan ILO (Organisasi Buruh Internasional) terkait kapal penangkap ikan yang aman dan juga kondisi kerja. Jadi, ada Konvensi Internasional 188 ILO yang melihat kondisi pekerja dari kelompok kapal penangkap ikan," papar Matthew.
Pilihan Editor: FAO Sebut IUU fishing Mengancam Pekerjaan 600 Juta Orang
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini