Nilai Tukar Rupiah Menguat, Sri Mulyani: Lebih Tinggi dari Thailand, India, dan Filipina

Senin, 8 Mei 2023 21:45 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklaim nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat sehingga mendukung stabilitas perekonomian. Secara Year to Date (YtD), nilai tukar rupiah pada 28 April 2023 menguat sebesar 6,12 persen.

“Lebih tinggi dibandingkan dengan apresiasi Baht Thailand (1,35 persen), Rupee India (1,10 persen), dan Peso Filipina (0,67 persen),” ujar dia dalam konferensi pers hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di LPS Learning Center, Gedung Pasific Century Place, Jakarta Barat, pada Senin, 8 Mei 2023.

Menurut Sri Mulyani, ke depan, penguatan nilai tukar rupiah diperkirakan terus berlanjut didorong surplus transaksi berjalan dan berlanjutnya aliran masuk modal asing. Hal itu sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi domestik yang tinggi, inflasi yang rendah, serta imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik.

Bendahara negara juga menjaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal pertama 2023 tercatat sebesar 5,03 persen Year on Year (YoY). Angka tersebut sedikit meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya (kuartal empat 2022) di level 5,01 persen YoY.

“Tetap kuatnya pertumbuhan ekonomi didukung oleh ekspor yang tetap tumbuh tinggi, konsumsi swasta yang membaik, konsumsi Pemerintah yang tumbuh positif, dan pertumbuhan invetasi nonbangunan yang tetap baik,” ucap Sri Mulyani.

Advertising
Advertising

Ke depan, dia melanjutkan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan tetap kuat. Perkiraan ini didukung konsumsi swasta yang semakin baik seiring meningkatnya mobilitas, membaiknya keyakinan konsumen, dan menguatnya daya beli sebagai dampak dari penurunan inflasi.

Selain itu, investasi tetap juga berlanjut didukung oleh investasi nonbangunan yang tetap kuat sejalan dengan perbaikan konsumsi domestik dan dampak hilirisasi. Kinerja ekspor tetap kuat didorong oleh ekspor nonmigas yang tumbuh tinggi dengan negara tujuan utama Cina, AS, dan Jepang.

“Dengan berbagai perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2023 diprakirakan bias atas dalam kisaran proyeksi 4,5-5,3 persen,” tutur dia.

Adapun pada akhir perdagangan hari ini, rupiah tercatat jeblok seiring dengan penurunan cadangan devisa per April 2023. Rupiah melemah 33 poin atau 0,22 persen ke posisi Rp 14.711 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.678 per dolar AS.

"Rupiah melemah, tertekan oleh data cadangan devisa yang secara mengejutkan turun dibandingkan bulan lalu menjadi US$ 144,2 miliar," kata analis DCFX Futures Lukman Leong ketika dihubungi. Cadangan devisa pada periode itu juga lebih rendah dari perkiraan pasar untuk kenaikan ke US$ 146 miliar.

MOH KHORY ALFARIZI | ANTARA

Pilihan Editor: Rupiah Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Lebih Kuat dari Ekspektasi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Sri Mulyani Siapkan APBN 2025 untuk Prabowo-Gibran, Pertumbuhan 5,1 dan Defisit 2,45 Persen

59 menit lalu

Sri Mulyani Siapkan APBN 2025 untuk Prabowo-Gibran, Pertumbuhan 5,1 dan Defisit 2,45 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyiapkan APBN 2025 untuk dijalankan pemerintahan Prabowo-Gibran dengan pertumbuhan 5,1 persen dan defisit 2,45 persen

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Serahkan Pokok Kebijakan APBN Transisi kepada DPR

2 jam lalu

Sri Mulyani Serahkan Pokok Kebijakan APBN Transisi kepada DPR

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyerahkan pokok kebijakan APBN 2025 kepada DPR dalam rapat paripurna hari ini.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah pada Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini, Indeks Sektor Keuangan Turun Paling Dalam

3 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah pada Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini, Indeks Sektor Keuangan Turun Paling Dalam

Samuel Sekuritas Indonesia menyebut IHSG masih kembali melemah pada sesi pertama hari ini. Sempat naik cukup tinggi di awal sesi, tapi ditutup melemah

Baca Selengkapnya

Jokowi: Kekurangan Air Bisa Perlambat Pertumbuhan Ekonomi Hingga 6 Persen sampai 2050

5 jam lalu

Jokowi: Kekurangan Air Bisa Perlambat Pertumbuhan Ekonomi Hingga 6 Persen sampai 2050

Presiden Jokowi mengatakan, secara ekonomi, kekurangan air bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen sampai 2050.

Baca Selengkapnya

Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat hingga Rp 15.900 per Dolar AS

9 jam lalu

Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat hingga Rp 15.900 per Dolar AS

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp 15.900 - Rp 15.990.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Anggota DPR Pertanyakan Pabrik Smelter, Identitas Korban Pesawat Jatuh di BSD

12 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Anggota DPR Pertanyakan Pabrik Smelter, Identitas Korban Pesawat Jatuh di BSD

Politikus Partai Keadilan Sejahtera Mulyanto meminta pemerintah mengaudit seluruh smelter dan mengevaluasi tata kelola industri ini.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

2 hari lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

2 hari lalu

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

3 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya