Bank Indonesia Proyeksikan Transaksi Uang Elektronik Mencapai Rp 495 Triliun

Senin, 8 Mei 2023 15:59 WIB

Pembeli bertransaksi nontunai melalui QRIS di Pasar Santa, Jakarta, Senin 6 Desember 2021. . Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta menyebutkan hingga per akhir November 2021, sebanyak 2.055.964 unit usaha (merchant) di Ibu Kota telah menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dalam digitalisasi transaksi. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara yang paling cepat akselerasi ekonomi keuangan digitalnya. Ia pun memperkirakan transaksi uang elektronik di Tanah Air bisa mencapai Rp 495 triliun tahun ini.

"Kalau dulu kita harus datang ke bank, sekarang kita bisa melakukan transaksi keuangan digital di mana saja, kapan saja. Bahkan uang elektronik kami perkirakan dapat tumbuh lagi lebih cepat mencapai Rp 495 triliun," tutur Perry Warjiyo saat pembukaan Festival Keuangan Digital Indonesia di Jakarta Convention Center pada Senin, 8 Mei 2023.

Perry Warjiyo pun menyatakan sarana pembayaran digital buatan BI, yakni Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS sudah tersedia di pasar tradisional hingga rumah ibadah. Ia menyebut kini lebih dari 80 persen pengguna QRIS adalah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Adapun total pengguna QRIS tahun ini mencapai 45 juta orang.

Di samping itu, BI mencatat transaksi e-commerce bisa mencapai Rp 533 triliun. Bahkan, tuturnya, layanan perbankan digital bisa mencapai lebih dari 64 ribu transfer maupun juga transaksi yang lain.

Menurut Perry Warjiyo, hal itu adalah wujud nyata komitmen termasuk BI sejak 2019, yang ingin menjadikan digital seitem pembayaran menjadi episentrum ekonomi keuangan digital Indonesia. BI sendiri sudah merilis BI Fast yang hingga sekarang transaksinya sudah mencapai hampir Rp 1 miliar per hari.

Advertising
Advertising

Pemerintah kini tengah berencana menyambungkan BI Fast dengan gerbang pembayaran nasional maupun infrastruktur sistem pembayaran digital lainnya. Perry Warjiyo mengaku sudah melakukan konsolidasi dengan industri pembayaran Indonesia, untung menghubungkan sarana pembayaran ini dengan marketplace atau e-commerce, sehingga bisa membentuk unicorn Indonesia yang baru.

"Karena itu, mari kita memperkuat ekselerasi, sinergi dan inovasi untuk digitalisasi ekonomi Indonesia menuju Indonesia maju," ucap Perry Warjiyo.

Pilihan Editor: Menteri KKP Beberkan Alasan Penentuan Kuota Penangkapan Ikan 80 Persen dari Populasi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

21 jam lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

1 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

1 hari lalu

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

2 hari lalu

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

Bamsoet berpendapat keberpihakan terhadap pelaku industri direct selling sangat penting. Ekosistem ini mampu membuka lapangan lebih dari delapan juta tenaga kerja sebagai distributor.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

2 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

2 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

2 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya