Bukalapak Bukukan Pendapatan Rp 1 Triliun pada Kuartal I 2023
Reporter
Hanifah Dwijayanti
Editor
Martha Warta Silaban
Kamis, 4 Mei 2023 15:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) membukukan pendapatan pada kuartal I tahun 2023 yang tumbuh sebesar 28 persen Year on Year (YoY) menjadi Rp 1 triliun.
President Bukalapak (BUKA) Teddy Oetomo menjelaskan pendapatan Mitra Bukalapak meningkat sebesar 9 persen YoY menjadi Rp 515 miliar, sedangkan marketplace juga mengalami peningkatan pendapatan sebesar 77 persen YoY menjadi Rp 517 miliar.
"Marketplace menunjukkan pertumbuhan yang kuat, hal ini didorong oleh specialty verticals dengan take rate yang lebih tinggi," ujar Teddy di Jakarta, Kamis, 4 Mei 2023.
BUKA juga mencatatkan adjusted Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp 209 miliar pada kuartal I-2023 atau naik sebesar 44 persen YoY, di mana rasio adjusted EBITDA terhadap TPV menunjukkan peningkatan dari minus 1,1 persen di kuartal I 2022 menjadi minus 0,5 persen di kuartal I 2023.
Bukalapak, kata Teddy, terus menunjukkan pertumbuhan bisnis yang positif, seperti Total Processing Value (TPV) selama kuartal pertama tahun 2023 tumbuh sebesar 19 persem menjadi Rp 40,5 triliun.
"Pertumbuhan ini didorong oleh pertumbuhan YoY dari Marketplace dan TPV specialty verticals. Sebanyak 72 persen TPV Perseroan berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan yang kuat," katanya.
Selain itu, Teddy mengungkapkan TPV Mitra Bukalapak pada kuartal I tahun ini naik sebanyak 9 persen YoY menjadi Rp 18,7 triliun.
Selanjutnya: Pertumbuhan Mitra Bukalapak didukung oleh ekspansi varian produk<!--more-->
"Pertumbuhan Mitra utamanya didukung oleh ekspansi varian produk, di mana pertumbuhannya meningkat sebesar 10 persen YoY untuk TPV produk-produk fisik dan tumbuh sebesar 8 persen untuk TPV produk-produk virtual dan layanan finansial dari kuartal yang sama tahun lalu," ungkap Teddy.
Adapun kata dia, pada akhir Maret 2023, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 16,8 juta, meningkat dari 16,1 juta pada akhir Desember 2022.
Sementara itu, margin kontribusi Bukalapak, yang dihitung sebagai laba kotor dikurangi beban penjualan dan pemasaran terhadap TPV, menunjukkan peningkatan dari minus 0,2 persen pada TPV di kuartal I 2022 menjadi 0,3 persen terhadap TPV di kuartal I 2023.
Sedangkan Margin kontribusi Marketplace Bukalapak terhadap TPV Marketplace meningkat dari 0,2 persen di kuartal I 2022 menjadi 0,7 persen di kuartal 1 2023, sementara margin kontribusi Mitra terhadap TPV Mitra membaik dari minus 0,4 persen di kuartal I 2022 menjadi minus 0,1 persen di kuartal I 2023.
"Pada periode kuartal 1 tahun ini, rasio beban umum dan administrasi yang tidak termasuk kompensasi berbasis saham terhadap TPV membaik menjadi minus 0,8 persen dibandingkan dengan minus 1,0 persen pada periode yang sama tahun lalu," katanya.
Teddy pun optimistis dengan pertumbuhan kinerja tahun ini yang didukung oleh peningkatan efisiensi yang diiringi oleh pertumbuhan yang kuat. Di sisi lain, Bukalapak memiliki permodalan yang mumpuni dengan posisi kas perseroan, termasuk investasi lancar seperti obligasi pemerintah dan reksadana, sebesar Rp 20,3 triliun, pada akhir Maret 2023.
"Perseroan terus fokus pada strateginya untuk mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan beban yang baik," pungkas Teddy.
Pilihan Editor: Berbagai Cara Mudah Cek Ongkos Kirim Paket J&T Terbaru
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.