Pendapatan Bersih GoTo Naik 123 Persen Jadi Rp 3,33 Triliun di Kuartal I 2023
Reporter
Antara
Editor
Grace gandhi
Kamis, 27 April 2023 20:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pendapatan bersih PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. melonjak 123 persen menjadi Rp 3,33 triliun pada kuartal I 2023 dibandingkan capaian pada kuartal I 2022 sebesar Rp 1,49 triliun.
"Langkah efisiensi yang telah kami terapkan sejauh ini telah mengurangi basis pengeluaran operasional secara signifikan,” kata Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 27 April 2023.
GoTo juga mencatat nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) senilai Rp 148,5 triliun, tumbuh 6 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal I 2023.
Dari total GTV tersebut, perseroan berhasil mengantongi pendapatan bruto sebesar Rp 5,98 triliun atau tumbuh 14,3 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (yoy).
Jacky menuturkan efisiensi menjadi kunci peningkatan pendapatan bersih perseroan karena manajemen hanya menghabiskan Rp 2,63 triliun untuk biaya promosi dan insentif pelanggan pada kuartal I 2023, lebih rendah dibandingkan kuartal I 2022 senilai Rp 3,73 triliun untuk pos pengeluaran yang sama.
Hal tersebut menunjukkan ada penghematan lebih dari Rp 1,08 triliun, membaik sebesar 29 persen secara tahunan.
"Menjaga kedisiplinan biaya adalah hal penting untuk strategi jangka panjang kami sebab basis biaya yang rendah akan memberikan kami fleksibilitas tambahan untuk mengalokasikan modal dalam rangka percepatan pertumbuhan di masa depan," ujar Jacky.
Selain memangkas biaya insentif untuk pelanggan, GoTo juga melakukan serangkaian efisiensi di biaya operasional antara lain menurunkan beban umum dan administrasi sebanyak 11 persen menjadi Rp 2,29 triliun.
Selanjutnya: Beban penjualan dan pemasaran juga menyusut....
<!--more-->
Beban penjualan dan pemasaran juga menyusut sebesar 50 persen dari Rp 3,3 triliun menjadi Rp 1,63 triliun sehingga ada penghematan lebih dari Rp 1,6 triliun.
Kemampuan efisiensi melalui perbaikan struktur biaya dan mengendalikan pos pengeluaran membuat beban operasional GoTo menyusut 20,6 persen menjadi Rp 7,37 triliun. Semua pencapaian itu menghasilkan rugi bersih tahun berjalan senilai Rp 3,89 triliun.
Meski masih membukukan kerugian, Jacky menuturkan GoTo secara perlahan mulai membalikkan keadaan. Sebagai pembanding, rugi bersih GoTo pada kuartal I 2022 mencapai Rp 6,6 triliun. Itu berarti profit and loss membaik 41 persen dalam setahun terakhir sehingga membuat arus kas perusahaan menjadi lebih sehat.
Posisi kas GoTo dan neraca keuangan tetap solid dengan jumlah uang tunai sebesar Rp 26,7 triliun serta fasilitas kredit sekitar Rp 4,65 triliun.
"Kami optimististis akan mencapai arus kas operasional positif tanpa tambahan pendanaan eksternal," ujar Jacky.
Analis BCA Sekuritas Fahkrul Arifin menilai upaya GoTo sudah terlihat sejak kuartal II 2022. GoTo secara konsisten meminimalisasi biaya pengeluaran dan mendorong peningkatan monetisasi melalui adjustment tarif, dan meluncurkan produk baru dengan margin yang lebih tinggi.
"Kinerja kuartal pertama ini menjadi pijakan yang baik dan momentum turn around bagi GoTo dalam mempercepat profitabilitas," ujar Fahkrul.
Pilihan Editor: KAI Daop 6 Yogyakarta Jual Tiket Kereta Api Kelas Eksekutif dengan Tarif Silaturahmi, Apa Itu?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini