Pesan Erick Thohir di Hari Lebaran: Kalau Sudah Saling Memaafkan, Harus Dijaga di Keseharian Kita
Reporter
Antara
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 22 April 2023 13:44 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan inti dari Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran lebih dari sebagai momentum saling memaafkan.
"Intinya lebih dari itu. Jangan juga kita maaf memaafkan, namun di kemudian hari berbuat yang tidak baik lagi. Justru bagaimana ini menjadi pegangan ke depan bahwa kalau kita sudah saling memaafkan, itu harus kita jaga di keseharian kita," ujar Erick di Masjid At-Thohir, Tapos, Depok, Jawa Barat pada Sabtu, 22 April 2023.
Yang juga penting dalam seseorang dalam kehidupan kesehariannya, menurut Erick, adalah ketika menjalin berinteraksi dan berhubungan dengan sesamanya. "Karena justru keseharian kita itu yang lebih berat yang mana tentu banyak dalam kehidupan itu hal-hal yang naik turun," ujarnya. "Dalam arti ketika berhubungan dengan sesama manusia, itu yang harus kita tahan diri, serta tentunya dibutuhkan akhlak yang baik."
Dalam kesempatan tersebut, Erick Thohir pun mengajak masyarakat untuk menjaga kerukunan
dalam momentum Hari Raya Idul Fitri tahun ini. "Mari kita menjaga kerukunan karena perbedaan adalah sebuah keindahan dan inilah Indonesia yang kita cintai," tuturnya.
Ia menyatakan, hal terpenting dalam situasi seperti saat ini, bahwa justru di era pertumbuhan ekonomi yang semakin bagus jangan justru saling menyalahkan, sehingga pada akhirnya Indonesia tidak tumbuh. "Ini yang kita harapkan untuk terus memiliki negara yang semakin besar dan Insya Allah maju."
Ia juga mengajak masyarakat terus bersyukur bahwa kondisi Indonesia masih terjaga baik dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Eropa yang sedang mengalami kondisi sulit.
"Kembali bersyukur, karena kalau kita membandingkan dengan banyak negara lain tentu kehidupannya lebih sulit dari kita. Kita jangan sampai menjadi bangsa yang kufur nikmat," kata Erick.
<!--more-->
Sebab, kata dia, bila dibandingkan dengan negara-negara lain di Eropa yang baru saja dikunjunginya, inflasi melonjak tinggi dan sangat berbeda kondisinya dengan Indonesia. "Di mana harga-harga mahal, sedangkan di Indonesia masih hal yang sangat bisa dijaga," ujarnya.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin sebelumnya mengatakan Idul Fitri merupakan momentum penuh makna untuk berbagi kebahagiaan serta saling memaafkan dan menunjukkan kasih sayang. Ia berharap seluruh masyarakat Indonesia dapat merayakan Idul Fitri dengan penuh kegembiraan bersama keluarga, tetangga dan kerabat tercinta.
Ma'ruf Amin juga menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk terus memupuk rasa persaudaraan dalam bingkai persatuan dan kesatuan agar mengatasi berbagai tantangan di masa depan.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua DPR Puan Maharani mengajak masyarakat agar hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah dijadikan sebagai momentum mempererat silaturahmi bersama keluarga dan sesama anak bangsa.
Ia mengajak masyarakat Indonesia untuk terus bersatu dalam semangat silaturahmi dan gotong royong. Idul Fitri, kata Puan, sebagai momentum tepat untuk menjaga silaturahmi tersebut, sehingga dapat mempererat persatuan bangsa dan negara. Masyarakat pun diajak merayakan hari raya dengan suka cita dan penuh kegembiraan karena Indonesia sudah tidak lagi dalam status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
ANTARA
Pilihan Editor: Tinjau Arus Mudik di Pelabuhan Bakaheuni, Erick Thohir: 90 Persen Pemudik Sudah Bisa E-Ticketing
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini