TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau Kadin, Arsjad Rasjid, menyebut lonjakan arus mudik tahun ini membawa berkah bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di daerah. Arsjad mengatakan mudik 2023 menjadi salah satu yang terpadat. Mengutip Kementerian Perhubungan, dia menyebut ada 123,8 juta pergerakan masyarakat pada mudik tahun ini.

"Saya melihatnya sebagai berkah bagi pengusaha UMKM oleh-oleh khas daerah,” kata Arsjad lewat keterangan resminya pada Kamis, 20 April 2023.

Dia melanjutkan, arus mudik juga berpotensi mendatangkan perputaran ekonomi di daerah. “Dengan adanya momen mudik tahun ini, maka akan terjadi redistribusi uang dari kota ke daerah-daerah yang menjadi tujuan pemudik,” ujar Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) tersebut.

Mengutip Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Arsjad mengatakan kenaikan perputaran ekonomi di daerah tujuan mudik khususnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Kenaikan itu diperkirakan mencapai dua kali lipat dari Lebaran tahun lalu, yaitu mencapai Rp 150 triliun.

Dia juga mendorong pemudik untuk membelanjakan uangnya pada sektor ritel, dan membeli produk khas UMKM daerah tempat tujuan mudik.

“Momentum ini kita gunakan agar UMKM bisa semakin mampu bersaing dan naik kelas,” tuturnya.

Selaku Ketua ASEAN-BAC, Arsjad juga turut menyampaikan sekarang tidak ada lagi hambatan bagi masyarakat dan pelaku UMKM untuk melakukan transaksi di era digital.

“Sudah ada berbagai cara untuk melakukan transaksi, salah satunya melalui QR code. Hanya dengan satu kali scan barcode, transaksi akan berlangsung lebih mudah bagi para pemudik,” ujar Arsjad.

Seperti yang diketahui, transaksi melalui QR code telah digunakan di berbagai daerah di Indonesia. Melalui Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS), ada 28,75 juta pengguna yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia.

Selain itu, total pedagang atau merchant yang telah memakai QRIS adalah 22,7 juta.

“Pada dasarnya QRIS sudah menjadi entry point ke dalam ekosistem digital bagi UMKM untuk mendukung inklusi ekonomi dan keuangan,” ungkapnya.

Baca juga: Istana Klarifikasi Pidato Jokowi di Jerman: Penutupan Seluruh PLTU pada 2050, Bukan 2025

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.