Tekanan Inflasi Terus Menurun, Gubernur BI: Dukung Stabilitas Ekonomi RI
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 18 April 2023 16:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI melaporkan bahwa tekanan inflasi terus menurun dan mendukung stabilitas perekonomian. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) secara bulanan tercatat 0,18 persen Month to Month (MtM) lebih rendah dari pola historisnya di periode awal bulan Ramadan.
“Sehingga secara tahunan turun dari level bulan sebelumnya sebesar 5,47 persen Year on Year (YoY) menjadi 4,97 persen YoY,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hybrid pada Selasa, 18 April 2023.
Menurut Perry, penurunan inflasi terjadi di semua kelompok, yaitu inti, volatile food, dan administered prices. Inflasi inti Maret 2023 terus melambat dari 3,09 persen YoY menjadi 2,94 persen YoY.
“Dipengaruhi ekspektasi inflasi dan tekanan imported inflation yang menurun serta pasokan agregat yang memadai dalam merespons kenaikan permintaan barang dan jasa,” tutur Perry.
Sementara itu, inflasi volatile food turun dari 7,62 persen YoY pada Februari 2023 menjadi 5,83 persen YoY. Tekanan inflasi yang terus menurun itu dipengaruhi oleh dampak positif kebijakan moneter BI yang pre-emptive dan forward looking.
Selain itu, Perry berujar, juga berkat sinergi yang erat dalam pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah pusat dan daerah. Tentunya di dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
Selanjutnya: Dengan perkembangan itu,...
<!--more-->
Dengan perkembangan itu, BI meyakini inflasi inti akan tetap terkendali dalam kisaran 3 plus minus 1 persen di sisa tahun 2023 dan inflasi IHK dapat kembali ke dalam sasaran 3 plus minus 1 persen lebih awal dari prakiraan sebelumnya.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah dalam pengendalian inflasi,” ucap Perry.
Dia juga meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat ditopang oleh naiknya permintaan domestik dan positifnya kinerja ekspor. Konsumsi swasta diperkirakan semakin kuat seiring terus naiknya mobilitas, membaiknya keyakinan konsumen, dan meningkatnya daya beli seiring dengan penurunan inflasi.
Selain itu, kegiatan investasi juga tetap berlanjut, terutama investasi nonbangunan. Ditambah lagi kinerja ekspor tetap positif. Hingga Maret 2023, ekspor nonmigas Indonesia tumbuh tinggi, didukung antara lain oleh ekspor batu bara, mesin listrik, dan kendaraan bermotor.
Pilihan Editor: BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini