Bank Indonesia Sebut Surplus Neraca Perdagangan RI Berlanjut

Editor

Febriyan

Selasa, 18 April 2023 03:22 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama Dewan Gubernur BI menggelar konferensi pers di Gedung Thamrin Bank Indonesia, Jakarta Pusat, pada Kamis, 19 Januari 2023. TEMPO/Moh Khory Alfarizi

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengatakan tren neraca perdagangan Indonesia berlanjut surplus pada Maret 2023. Mengutip data dari Badan Pusat Statistik, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyatakan surplus neraca perdagangan RI pada Maret mencapai 2,91 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp 43,2 triliun.

Angka itu mengalami penurunan ketimbang Februari 2023. BPS mencatat neraca perdagangan RI pada Februari surplus 5,46 miliar dolar Amerika atau Rp 81,2 triliun.

“Bank Indonesia memandang perkembangan ini positif bagi upaya untuk terus menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia,” kata Erwin lewat keterangan persnya, Senin, 17 April 2023.

Ekspor nonmigas masih menjadi andalan

Erwin melanjutkan, surplus neraca perdagangan pada Maret 2023 utamanya didorong oleh berlanjutnya surplus neraca perdagangan nonmigas. Meskipun melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya, kata dia, neraca perdagangan nonmigas tercatat surplus 4,58 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp 68,1 triliun.

Surplus neraca perdagangan Indonesia juga didukung kuatnya kinerja ekspor nonmigas sebesar 22,16 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp 329,5 triliun. Erwin menyebut, kuatnya ekspor nonmigas bersumber dari peningkatan ekspor komoditas berbasis sumber daya alam seperti batu bara, logam mulia, bijih logam, serta besi dan baja seiring harga komoditas global yang masih tinggi.

Advertising
Advertising

“Kenaikan ekspor nonmigas juga tercatat pada produk manufaktur seperti mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya,” tutur Erwin.

Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang tercatat meningkat. Ekspor nonmigas ke tiga negara tersebut juga menjadi kontributor utama terhadap total ekspor Indonesia.

Perdagangan migas masih defisit

Meskipun demikian, Erwin menyatakan bahwa Indonesia masih mengalami defisit dalam perdagangan migas pada Maret 2023. Angkanya pun meningkat dari bulan sebelumnya.

“Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas tercatat sedikit meningkat dari 1,22 miliar dolar Amerika (sekitar Rp 18,1 triliun) pada Februari 2023 menjadi defisit 1,68 miliar dolar Amerika (sekitar Rp 24,9 triliun) pada Maret 2023,” ungkapnya.

Ke depan, lanjut dia, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain. Dengan begitu, ketahanan eksternal bisa terus ditingkatkan dan dapat mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Menurut catatan Bank Indonesia Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sejak Mei 2020. Hal ini berkontribusi pada tambahan cadangan devisa karena Indonesia menjual lebih banyak barang ketimbang membeli barang dari luar negeri.

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

23 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

6 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya