Jokowi Buka Paviliun Indonesia di Hannover Messe di Jerman: Kami Hadirkan Semangat Indonesia

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Agung Sedayu

Senin, 17 April 2023 17:19 WIB

Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Indonesia Joko Widodo membuka paviliun Indonesia di pameran perdagangan industri tahunan Hannover Messe di Hanover, Jerman 17 April 2023. REUTERS/Fabian Bimmer

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi membuka Paviliun Indonesia di pameran Hannover Messe 2023 di Hannover, Jerman. Acara tersebut dihadiri Kanselir Jerman Olaf Scholz. Paviliun Indonesia ini dirancang khusus mengikuti kapal tradisional Indonesia, yaitu kapal Pinisi.

"Kami ingin menghadirkan semangat Indonesia mengarungi tantangan masa depan. Kapal Pinisi memiliki kompas yang kami namakan peta jalan making Indo 4.0," kata Jokowi, Senin, 17 April 2023.

Jokowi menceriakan kapal Pinisi tersebut memiliki dua tiang layar utama dan tujuh buah layar. Dua tiang, kata dia, mencerminkan pondasi transformasi Indonesia yaitu hilirisasi industri dan percepatan energi bersih. Sementara tujuh layar menunjukan sektor prioritas yang dipromosikan oleh co-exhibitor. Mulai dari makanan, tekstil, otomotif, elektronik, kimia, alat kesehatan, dan farmasi

Menurut Jokowi, percepatan transformasi industri Indonesia akan berkontribusi bagi bangkitnya ekonomi kawasan dan global. "Because invest in Indonesia means invest in a brighter future," kata Jokowi.

Jokowi hadir di Jerman karena Indonesia mendapatkan peran sebagai partner country dalam kegiatan Hannover Messe 2023. Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong menyatakan pameran industri terbesar di Eropa itu berpeluang besar menarik investor ke Indonesia.

Advertising
Advertising

"Kami berharap akan makin banyak investasi dari negara-negara lain, dari Jerman dan negara-negara Eropa khususnya,” kata Usman di Hannover Fairground, Hannover, Jerman, Minggu, 16 April 2023.

Kemarin, Jokowi juga berpidato dalam upacara pembukaan Hannover Messe 2023 di Hannover Congress Centrum, Hannover, Jerman. Dalam pidatonya, sejumlah isu disampaikan Jokowi salah satunya soal komitmen Indonesia dalam menjaga keberlangsungan lingkungan.

Jokowi mengklaim komitmen ini terlihat dari sejumlah aksi yang telah dilakukan dalam memperbaiki lingkungan. Ia menyebutkan beberapa data seperti laju deforestasi turun signifikan dan terendah 20 tahun terakhir.

"Kebakaran hutan turun 88 persen, rehabilitasi hutan 600 ribu hektare hutan mangrove yang akan selesai direhabilitasi di tahun 2024, terluas di dunia, juga dibangun 30 ribu hektare kawasan industri hijau,” kata Jokowi.

Pernyataan ini disampaikan Jokowi setelah Uni Eropa mengesahkan Undang-undang Anti Deforestasi. Beleid ini dikhawatirkan petani sawit Indonesia, bahwa regulasi baru Eropa ini akan mengancam bisnis mereka.

Selanjutnya: Jokowi Mengatakan Indonesia Menargetkan ...

<!--more-->

Di samping itu, Jokowi mengatakan bahwa Indonesia juga menargetkan 23 persen sumber energi yang dihasilkan berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT) pada 2025. Lalu, Indonesia juga berencana untuk menutup seluruh pembangkit listrik tenaga uap batu bara di tahun 2050.

“Indonesia juga ingin memastikan bahwa transisi energi menghasilkan energi yang terjangkau bagi masyarakat,” kata Jokowi.

Berikutnya, Jokowi menyebut Indonesia sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama, di antaranya dalam hilirisasi industri dan ekonomi hijau. “Indonesia tidak sedang menutup diri, justru kami sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama dalam membangun industri hilir di Indonesia,” ucap Jokowi.

Dalam membangun industri tersebut, Jokowi menilai bahwa Indonesia memiliki peluang yang sangat besar, terlihat dari proyeksi nilai investasi dalam peta jalan hilirisasi Indonesia yang mencapai US$ 545,3 miliar.

Pernyataan ini pun disampaikan Jokowi setelah memulai program hilirisasi dengan melarang ekspor bijih nikel per 1 Januari 2022. Uni Eropa keberatan dengan program Jokowi dengan membawanya ke World Trade Organization (WTO). Indonesia pun kalah di WTO.

Dalam putusan WTO itu dinyatakan bahwa kebijakan ekspor dan kewajiban pengolahan dan pemurnian mineral nikel di Indonesia terbukti melanggar ketentuan WTO Pasal XI.1 GATT 1994 dan tidak dapat dijustifikasi dengan Pasal XI.2 (a) dan XX (d) GATT 1994.

Baca juga: Jokowi di Hannover Messe: Kami Punya Modal Besar dan Ingin Menjadi Pemain Besar

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.




Berita terkait

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

2 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

2 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

4 jam lalu

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

Seorang Bendesa Adat di Bali ditangkap Kejaksaan atas dugaan pemerasan terhadap investor

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

4 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

5 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

6 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

6 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

6 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

8 jam lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

8 jam lalu

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta

Baca Selengkapnya