Pemerintah RI Kembali Nego Cina Turunkan Bunga Pinjaman Kereta Cepat jadi 3 Persen
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 12 April 2023 17:24 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah kembali menegosiasi China Development Bank (CDB) untuk menurunkan suku bunga pinjaman proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan kini pemerintah berharap interest rate untuk proyek ini turun menjadi 3 persen.
Sebelumnya Indonesia berharap CDB dapat menurunkan interest rate menjadi 2 persen. Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berangkat ke Beijing, Cina untuk melakukan negosiasi dengan CDB.
Namun hasil pertemuan itu tak sesuai harapan. CDB hanya bersedia menurunkan suku bunga menjadi 3,4 persen.
"Kami nego lagi dengan skema jaminannya. Jadi nanti mungkin harusnya dalam 2 pekan ke depan moga-moga sudah dapat lebih clear response dari mereka," tutur pria yang akrab disapa dengan Tiko ini kepada awak media di Kompleks DPR pada Rabu, 12 April 2023.
Ia menjelaskan, saat ini pemerintah tengah menyusun skema perjanjian agar bunga pinjaman bisa turun lagi, dari 3,4 persen menjadi 3 persen. Nantinya, pemerintah tak lagi meminta penurunan bunga hingga menjadi 2 persen.
Pasalnya, kata Tiko, kenaikan suku bunga tersebut wajar lantaran tingkat treasury saat ini sudah naik dari 2 persen menjadi 4-5 persen. "Saya rasa naiknya masih sangat wajar karena ini tenor panjang," ucapnya.
Adapun Indonesia meminta tenor pinjaman lebih panjang dari 30 tahun dan interest rate lebih dari 10 tahun. "Jadi sangat lunak sih utangnya, cukup bagus, kok," tutur Tiko.
Sementara itu, Luhut Binsar Pandjaitan menekankan interest rate yang ditawarkan CDB sebesar 3,4 persen baru penawaran pertama. Ia menegaskan pemerintah masih bisa meminta penurunan tingkat suku bunga lebih rendah lagi.
Selanjutnya: Meski besaran tingkat suku bunga belum sesuai harapan...
<!--more-->
Meski besaran tingkat suku bunga belum sesuai harapan, menurut Luhut, angka 3,4 persen sudah lebih rendah dibandingkan jika meminjam dari pihak lain. Jika Indonesia meminjam dari selain CDB, ia memperkirakan interest rate untuk proyek KCJB ini bisa mencapai 6 persen.
"Jadi kalau dapet 3,4 persen misalnya sampe situ, ya we're doing okay. Walaupun tidak oke-oke amat, tapi dibandingkan kalau kita keluar?" ucapnya.
Senada dengan Luhut, Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Septian Hario Seto pun menjelaskan tingkat bunga 3,4 persen sebetulnya sudah rendah.
Ia lalu membandingkan suku bunga pinjaman 3,4 persen itu sekitar 0,2 persen di bawah obligasi pemerintah AS. Selain itu, angka tersebut juga masih di bawah bunga obligasi dolar AS sebesar 5,6 persen.
"Jadi ini sebenernya bunga yang ditawarkan sudah lebih rendah dibandingkan dengan bunga pemerintah AS ataupun bunga obligasi USD dari pemerintah RI. Tapi kami masih mau nego lagi," ucap Seto.
Di sisi lain, Luhut memastikan Indonesia sebetulnya tidak masalah dan mampu membayar dengan intereset rate 3,4 persen. Dia kemudian berjanji akan segera melakukan finalisasi atas negosiasi tingkat suku bunga pada pekan depan.
Pilihan Editor: Kemenhub Sepakat Izin Konsesi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diperpanjang Jadi 80 Tahun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.