Harum Energy Bukukan Kenaikan Laba Bersih 306 Persen pada 2022
Reporter
Antara
Editor
Grace gandhi
Senin, 3 April 2023 15:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan tambang batu bara PT Harum Energy Tbk. membukukan laba bersih yang meningkat 306 persen year on year (yoy) menjadi US$ 301,75 juta atau setara Rp 4,52 triliun pada 2022 dari sebelumnya US$ 74,32 juta pada 2021.
Melansir laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 3 April 2023, pertumbuhan laba bersih perusahaan berkode saham HRUM ini ditopang oleh meningkatnya pendapatan yang mencapai 169,03 persen yoy menjadi US$ 904,43 juta atau setara Rp 13,55 triliun pada 2022 dari sebelumnya US$ 336,17 juta pada 2021.
Pendapatan tersebut dikontribusikan dari penjualan batu bara ekspor sebesar US$ 794,40 juta atau setara Rp 11,90 triliun dan penjualan batu bara lokal sebesar US$ 95,94 jutaatau setara Rp 1,43 triliun sepanjang tahun 2022.
Kemudian, penyewaan alat berat berkontribusi sebesar US$ 5,05 juta atau setara Rp 75,78 miliar, segmen jalan pengangkutan berkontribusi sebesar US$ 4,95 juta atau setara Rp 74,22 miliar, serta segmen time, freight, dan voyage charter berkontribusi sebesar US$ 4,07 juta atau Rp 61,13 miliar.
Namun demikian, seiring meningkatnya pendapatan, perseroan juga mencatatkan beban pokok pendapatan dan beban langsung yang meningkat 125 persen yoy menjadi sebesar US$ 362,94 juta pada 2022 dari sebelumnya sebesar US$ 161,5 juta pada 2021.
Kemudian, beban penjualan HRUM meningkat menjadi US$ 65,43 juta pada 2022 dari sebelumnya sebesar US$ 16,09 juta pada 2021, serta beban umum dan administrasi tercatat sebesar US$ 35,86 juta pada 2022.
Selanjutnya: Hingga akhir 2022, perseroan mencatatkan....
<!--more-->
Hingga akhir 2022, perseroan mencatatkan total ekuitas US$ 992,27 juta atau meningkat dari sebelumnya US$ 651,47 juta pada 2021, sedangkan jumlah liabilitas sebesar US$ 286,53 juta atau meningkat dari sebelumnya US$ 223,18 juta pada akhir 2021.
Dengan demikian, total nilai aset HRUM meningkat 46,20 persen yoy menjadi US$ 1,27 miliar atau setara Rp 19,16 triliun pada akhir 2022 dibandingkan sebesar US$ 874,62 juta pada akhir Desember 2021.
Dalam pengembangan bisnis, perseroan tak menutup kemungkinan untuk menjajaki semua peluang pengembangan bisnis ke industri energi baru dan terbarukan (EBT), baik pada sektor hulu maupun sektor hilir.
HRUM dan anak perusahaan selama ini telah melakukan investasi di sektor hulu dan sektor midstream, sesuai dengan kemampuan usaha dan latar belakang perseroan.
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan bagi perseroan untuk menjajaki bisnis kendaraan listrik, sebagai bentuk usaha diversifikasi perseroan ke ekosistem yang baru.
Pilihan Editor: Insentif Pajak Kendaraan Listrik, Kemenperin Targetkan 35.862 Mobil dan 138 Bus Tahun Ini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini