Anak Usaha Pelindo Ekspor 29 Ton Ikan Layur Beku Senilai Rp 1,3 Miliar ke Cina

Kamis, 30 Maret 2023 05:39 WIB

Nelayan jaring "ered" memilah ikan layur di Pantai Timur, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Ahad, 20 November 2022. Nelayan tersebut beralih menggunakan mesin yang dimodifikasi untuk menarik jaring agar bisa mengurangi ongkos biaya produksi karena tangkapan ikan menurun akibat gelombang tinggi dengan hasil tangkapan sebanyak 70 kilogram ikan layur per hari. ANTARA/Adeng Bustomi

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) selaku anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, lakukan ekspor perdana 29 ton Ikan Layur beku senilai Rp 1,3 miliar ke Tiongkok.

Direktur Utama SPSL, Joko Noerhudha mengatakan, pengiriman puluhan ton Ikan Layur beku milik PT Hasil Melimpah Cilacap itu dilakukan sebagai upaya untuk mendorong ekspor Indonesia di tengah dinamika perekonomian global.

"Melalui salah satu anak perusahaan yakni PT Multi Terminal Indonesia, SPSL memberikan dukungan pengiriman ekspor perdana 29 Ton Ikan Layur beku (trichiurus lepturus) yang ada di Cilacap, Jawa Tengah ke Tiongkok.” kata Joko melalui keterangan persnya, Rabu 29 Maret 2023.

Joko mengatakan, SPSL memiliki komitmen mendorong perekonomian Indonesia antara lain melalui dukungan pengiriman komoditas ekspor unggulan Indonesia pada sektor non-industrial revolution (IR) 4.0 yakni industri perikanan.

“Pasca penggabungan (merger) Pelindo, SPSL terus melakukan upaya untuk menciptakan value creation serta berkomitmen untuk terus memberikan service excellence," kata Joko.

Advertising
Advertising

Joko melanjutkan, pengiriman Ikan Layur beku ke negeri Tirai Bambu itu turut menambah daftar produk yang diekspor oleh Indonesia dan diharapkan menjadi pemacu perusahaan lain untuk melakukan ekspor dan mendukung terciptanya produk dalam negeri yang mampu bersaing di kancah global.

"Selain itu, kegiatan ekspor ini diharapkan mampu meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat setempat, serta mengurangi tingkat pengangguran," katanya.

Joko menambahkan, dukungan terhadap pengiriman ekspor perdana 29 ton Ikan Layur beku ini merupakan salah satu bentuk layanan bidang logistik SPSL Group yakni cold chain yang berkolaborasi dengan seluruh pemain logistik yang ada baik dari hulu ke hilir, dengan competitive advantage yang dihadirkan melalui konektivitas ke pelabuhan, sehingga dapat menghadirkan jaringan ekosistem logistik nasional secara end-to-end dan terintegrasi guna memberikan layanan yang lebih efektif dan efisien.

“SPSL optimis kinerja perusahaan dapat terus tumbuh. Kondisi ini diharapkan dapat mendorong proyek pembangunan di berbagai industri kembali menggeliat sehingga berdampak pada peluang pendapatan perusahaan,” tutup Joko.

Pilihan Editor: Aprisindo: Pelambatan Ekspor Alas Kaki Sudah Terjadi Sejak Juli 2022

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

1 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

3 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

3 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

8 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

11 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

11 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

11 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

11 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

12 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya