Serapan Beras Bulog Rendah, Pengamat: Pemerintah Bisa Wajibkan Penggilingan Setor ke Bulog

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Grace gandhi

Jumat, 24 Maret 2023 09:52 WIB

Aktifitas pekerja di gudang PT Food Statsiun kawasan Pasar Induk Beras Cipinang. Jumat, 3 Februari 2023. Anggaran Bulog untuk membeli beras impor mencapai Rp. 7 Triliun termasuk 500 ribu ton hingga pertengahan Februari 2023. Sebelumnya Bulog mendapatkan tugas dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menyerap hasil panen petani sebanyak 2,4 juta ton. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Kemampuan Bulog menyerap gabah petani pada awal panen raya masih rendah. Pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori mengatakan pemerintah sebaiknya membuat aturan yang mewajibkan penggilingan menyetorkan stoknya ke Bulog. Paling tidak sebanyak 5 hingga 10 persen atau sesuai kapasitasnya.

“Ini untuk memperkuat cadangan beras pemerintah (CBP) dan Bulog tidak perlu bersaing di pasar dengan pelaku usaha lain, tapi pemerintah lewat Bulog tetap punya kendali pasar,” kata Khudori kepada Tempo, Kamis, 23 Maret 2023,

Menurut Khudori, langkah tersebut dapat ditempuh dengan mekanisme atau skema buyback dengan penggilingan. Maksudnya, beras yang diikat denggan buyback tersebut digerakan ke pasar jika dibutuhkan. “Jika tidak, penggilingan bisa membelinya kembali,” kata Khudori.

Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), Khudori menyebut Februari sudah ada surplus dari hasil panen. Produksi pada bulan itu apabila dikurangi kebutuhan konsumsi sekitar 2,53 juta ton beras, terdapat surplus 0,32 juta ton. Lalu, Maret diproyeksikan ada surplus 2,84 juta ton dan April ada surplus 1,26 juta ton beras.

“Surplus pada Februari itu masih kecil. Surplus yang kecil ini jadi rebutan pelaku usaha, apakah penggilingan padi atau pedagang beras, untuk memastikan pengisian pipa distribusi mereka yang kerontang sejak Oktober tahun lalu,” ungkap Khudori.

Advertising
Advertising

Selanjutnya: Ihwal rendahnya serapan beras oleh Bulog....

<!--more-->

Ihwal rendahnya serapan beras oleh Bulog, Direktur Utama Bulog Budi Waseso sempat mengatakan pihaknya baru mampu menyerap 35 ribu ton gabah pada musim awal panen raya. Hal itu lantaran terjadi perebutan gabah dengan penggilingan padi.

“Panen itu kami ikuti, dalam proses perjalanan. Seperti Bapanas sampaikan bahwa produksi Februari dan Maret ini adalah untuk kebutuhan mengisi kekosongan dari penggilingan rumah tangga dan lain-lain,” kata Buwas—sapaan akrabnya—Kamis, 16 Maret 2023, dikutip dari Antara.

Dia menambahkan, “Bulog ini sebagai stabilisasi untuk harga dan kebutuhan, itu dari sisi atau kelebihan baru bisa kami serap,” imbuhnya.

Buwas pun tidak menampik jika keterbatasan produksi ini berimbas pada harga beras di pasaran yang masih cukup tinggi. Namun, dia mengaku tidak menyalahkan produksi yang kurang. “Kan banyak faktor, terutama cuaca dengan situasi sekarang. Jadi terjadi (kenaikan harga) seperti ini, wajar-wajar saja,” ucap Buwas.

Apabila produksi petani nantinya berlebih dan harga gabah atau beras jatuh, Buwas menegaskan pihaknya bakal tetap membeli gabah kering panen (GKP) sesuai ketentuan, yaitu Rp 5.000 per kilogram untuk tingkat petani dan Rp 5.100 untuk penggilingan. Dia berujar, langkah itu menjadi upaya agar petani tidak dirugikan selama panen raya.

RIRI RAHAYU | ANTARA

Pilihan Editor: Ada Trojan Perbankan Versi Baru, Kaspersky Sebut RI Masuk 10 Negara Teratas Terkena Serangan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

20 jam lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

2 hari lalu

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Jumat, 3 Mei 2024, dimulai dari harta kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang belakangan jadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

2 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

2 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

2 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

3 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

3 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

5 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya