Bulog Baru Serap 35 Ribu Ton Gabah di Awal Panen Raya, Budi Waseso: Karena Berebut dengan Pengusaha Penggilingan Padi

Reporter

Antara

Editor

Agung Sedayu

Kamis, 16 Maret 2023 16:35 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyampaikan bahwa pihaknya baru bisa menyerap sebanyak 35 ribu ton gabah pada musim awal panen raya tahun ini. Hal itu, menurut Budi Waseso, lantaran terjadi perebutan gabah dengan pengusaha dan penggilingan padi.

“Panen itu kami ikuti, dalam proses perjalanan. Seperti Bapanas (Badan Pangan Nasional) sampaikan bahwa produksi Februari dan Maret ini adalah untuk kebutuhan mengisi kekosongan dari penggilingan rumah tangga dan lain-lain. Bulog ini sebagai stabilisasi untuk harga dan kebutuhan," kata Budi kepada media di Jakarta, Kamis, 16 Maret 2023.

Dirut Bulog atau ini tak menampik jika keterbatasan produksi berakibat pada harga beras di pasaran yang masih cukup tinggi. “Kalau kita bicara ilmu keekonomian antara demand dan supply, berarti ini kan supply-nya masih kurang, artinya produksinya masih kurang. Saya sekali lagi bukan menyalahkan produksi kurang atau lebih ya, tapi kan banyak faktor terutama cuaca dengan situasi sekarang, jadi terjadi (kenaikan harga) seperti ini wajar-wajar saja,” katanya.

Jika nantinya produksi petani berlebih dan harga gabah atau beras jatuh, Budi Waseso melanjutkan, Bulog akan tetap membeli gabah kering panen atau GKP sesuai ketentuan, yakni Rp5.000 per kilogram untuk tingkat petani dan Rp5.100 per kilogram untuk tingkat penggilingan. Hal tersebut sebagai upaya agar petani tidak dirugikan dalam masa panen raya.

Namun jika nantinya hasil produksi beras pada musim panen raya kali ini mampu memenuhi target penyerapan yang telah ditugaskan Badan Pangan Nasional yakni sebesar 70 persen dari 2,4 juta atau 1,68 juta, maka Bulog tidak menutup opsi untuk melakukan impor beras.

Advertising
Advertising

“Kalau misalnya terbalik, dalam proses perjalanannya, Pak Mendag juga sampaikan India siap memasok berasnya ke Indonesia melalui Bulog, itu nanti kami lihat perlu atau tidaknya tapi kami harus jauh-jauh hari mengantisipasi itu. Hitungannya bagaimana, nanti akan diikuti oleh BPS, Bapanas, akademisi juga ikut,” jelasnya.

Adapun stok CBP saat ini sebanyak 280 ribu ton dari impor beras dan 35 ribu ton dari panen raya. Namun nantinya sebanyak 210 ribu ton akan digunakan sebagai stok bantuan sosial bagi penerima manfaat yang akan disalurkan pada Maret ini.

Pilihan Editor: Dirut Pertamina Jelaskan Sejarah Lahan Depo Plumpang: Dibeli Pertamina namun Ditempati Warga hingga 55 Persen Lahan Menjadi Permukiman

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.



Berita terkait

Jurus Badan Pangan Nasional Dongkrak Harga Jagung, Minta Optimalkan Serap Hasil Panen Petani

19 jam lalu

Jurus Badan Pangan Nasional Dongkrak Harga Jagung, Minta Optimalkan Serap Hasil Panen Petani

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) minta Perum Bulog dan semua pemangku kepentingan di bidang pangan jagung serap hasil panen petani

Baca Selengkapnya

Harga Gula Pasir Kembali Naik, Capai Rp 19 Ribu per Kilogram

5 hari lalu

Harga Gula Pasir Kembali Naik, Capai Rp 19 Ribu per Kilogram

Harga gula pasir terus mengalami kenaikan, hari ini mencapai Rp 19 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

8 hari lalu

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

Bapanas siapkan revisi Perpres mengenai Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah untuk atasi kemiskinan ekstrem.

Baca Selengkapnya

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

9 hari lalu

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan akan perbaiki masa simpan pangan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

11 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

13 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

14 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

14 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

16 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

16 hari lalu

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal tingginya harga gula saat ini.

Baca Selengkapnya