Deretan Startup Dunia yang Jadi Nasabah Silicon Valley Bank

Kamis, 16 Maret 2023 15:02 WIB

Sejumlah nasabah antre di luar kantor pusat Silicon Valley Bank, sebelum dibuka, di Santa Clara, California, AS, 13 Maret 2023. Nasabah berbondong-bondong mengunjungi kantor-kantor cabang Silicon Valley Bank usai bank tersebut dinyatakan bangkrut. REUTERS/Brittany Hosea-Small

TEMPO.CO, Jakarta - Silicon Valley Bank (SVB) telah mengibarkan bendera putih setelah gagal menghimpun Rp 38 triliun saham untuk menopang neraca keuangan.

Padahal lembaga perbankan terbesar ke-16 di Amerika Serikat tersebut menjadi andalan pembiayaan bagi para klien usaha kecil dan perusahaan rintisan (startup). Lantas, siapa saja startup dunia yang menjadi nasabah SVB?

Daftar Startup Dunia yang jadi Nasabah Silicon Valley Bank

Berdasarkan data yang dirangkum dari berbagai sumber, berikut deretan startup dunia yang meminjam (kredit), menyimpan (deposito), dan berinvestasi di Silicon Valley Bank.

1. Latitud

Advertising
Advertising

Menurut laporan Asosiasi Investasi Modal Swasta, lebih dari 1.300 startup di Amerika Latin meraup pendanaan sekitar US$ 28,17 miliar. Setelah keruntuhan Silicon Valley Bank, banyak perusahaan rintisan yang berjuang menemukan alternatif perbankan baru, salah satunya Latitud yang menyediakan layanan pembukaan perusahaan secara singkat dan lebih hemat di Meksiko.

"Ini mempengaruhi (hampir semua) perusahaan yang didukung ventura di Amerika Latin", kata pendiri Latitud, Brian Requarth kepada Reuters.

2. Roddo

Salah satu pendiri startup Roddo, jasa penyewaan properti di Meksiko, Vicente Garrido mengaku ragu apakah perusahaannya dapat memberi gaji karyawan.

"Kami mendapatkan seluruh modal dari sana (Silicon Valley Bank). Di Meksiko, kami menyimpan seperlima dari anggaran belanja dalam sebulan," ujar Garrido.

3. QBIT

Chief Executive QBIT, Wu Yujun mengaku menerima banyak pertanyaan pembuatan akun baru di berbagai bank selain Silicon Valley Bank. Dia memperoleh sejumlah penawaran pendanaan dari bank di luar Amerika Serikat, seperti China Merchants Bank, Industrial & Commercial Bank of China, dan Zheshang Bank untuk membiayai platform perbankan berbasis di Hangzhou, Cina itu.

4. INFOR Financial Group

Layanan penasihat investasi independen asal Kanada, INFOR juga terpukul dengan kolapsnya Silicon Valley Bank. Tanpa SVB, startup hanya bisa mengandalkan kemurahan hati dari kreditur domestik yang tentu lebih selektif.

Selanjutnya: "Ini mungkin waktu terburuk dalam..."

<!--more-->

"Saya akan mengatakan ini mungkin waktu terburuk dalam dekade terakhir, karena merosotnya teknologi yang kami alami," ujar CEO INFOR Financial Group, Neil Selfe.

5. Shopify

Perusahaan e-commerce, Shopify Inc menjadi proyek percontohan kesuksesan teknologi Kanada menarik banyak investor. Meskipun Silicon Valley Bank dianggap pemain kecil jika dibandingkan dengan CIBC, Royal Bank of Canada, dan Bank of Montreal, tetapi perannya tidak bisa disepelekan.

"Sebelum SVB datang, mengakses modal di Kanada untuk skala startup sangatlah ketat", kata Benjamin Bergen, presiden Dewan Innovator Kanada.

6. Rippling

Rippling merupakan platform sumber daya manusia dengan sistem cloud yang membantu pelacakan, serta pemberian gaji dan tunjangan. Pendiri sekaligus CEO Rippling, Parker Conrad membuat tweet di Twitter yang berisi rencana peralihan pembayaran perusahaan dari Silicon Valley Bank ke JPMorgan Chase pada Jumat, 10 Maret 2023.

7. Restive

Perusahaan yang mengusung misi membantu pebisnis membangun fintech kelas dunia, Restive diketahui juga mempercayakan SVB sebagai tempat penyimpanan uang. Namun Ryan Falvey dari Restive Ventures mengatakan kepada Techcrunch bahwa mereka berusaha tetap tenang dan tidak ikut-ikutan memindahkan uang.

8. Trace Finance

Fintech dari Brasil membuka rekening giro baru setelah mendengar berita kolapsnya Silicon Valley Bank. Tercatat ada penarikan dana sebesar US$ 200 juta dan akan dialihkan ke Rocket.chat, Rentbrella, Mercado Bitcoin, Gringo, dan The Coffee.

9. Better.com

CEO Better.com Vishal Garg mengungkapkan kepada Techcrunch bahwa peluang perusahaannya menghadapi PHK di masa depan semakin meningkat. Tanpa suntikan dana dari Silicon Valley Bank dan susahnya mencari kreditur pengganti, membuat lebih besar kemungkinan kebangkrutan pada Better.com di akhir 2023 atau awal 2024.

NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA

Pilihan Editor: Ekonom Indef Beberkan Penyebab Silicon Valley Bank di Amerika Kolaps

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

3 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

3 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

4 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

4 hari lalu

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

4 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

5 hari lalu

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

Salah satu karyawan Google pun buka suara terkait PHK yang dilakukan Google terhadap 28 karyawan.

Baca Selengkapnya