Tiga Mobil Crazy Rich Wahyu Kenzo Disita Polisi, Harta Lain Terus Dicari
Reporter
Abdi Purmono (Kontributor)
Editor
Agung Sedayu
Jumat, 10 Maret 2023 16:04 WIB
TEMPO.CO, Malang - Kepolisian Resort Kota (Polresta) Malang Kota menyita tiga unit mobil mewah milik crazy rich Dinas Wahyu Septian Dyfrig alias Wahyu Kenzo, pemilik bisnis investasi robot trading Auto Trade Global atau ATG yang dikelola dengan bendera PT Pansaky Berdikari Bersama.
Ketiga mobil milik Wahyu Kenzo yang diparkir di halaman belakang Markas Polresta Malang berupa dua satu unit BMW M4 warna kuning, Toyota Alphard hitam, dan Toyota Innova warna hitam. Ketiga mobil diserahkan oleh pihak Wahyu Kenzo kepada polisi.
“Benar, pihak WK yang menyerahkan tiga unit mobil pada kami dan kami amankan sementara di sini. Bisa saja unit mobil yang diamankan bertambah. Begitu pula dengan jumlah tersangka, tergantung dari proses penyelidikan yang masih terus berlangsung,” kata Kepala Polres Kota Malang Kota Komisaris Besar Budi Hermanto alias Buher pada Jumat, 10 Maret 2023.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah Jawa Timur merilis informasi bahwa Wahyu Kenzo ditangkap di sebuah hotel di Kota Surabaya oleh aparat Polresta Malang pada Sabtu, 4 Maret 2023. Penangkapan dilakukan atas laporan beberapa korban yang merasa ditipu oleh bisnis investasi robot trading ATG milik Wahyu Kenzo.
Diperkirakan, jumlah korban robot trading ATG itu ditaksir 25 ribu orang, dengan jumlah total kerugian sekitar Rp 9 triliun.
Menurut Budi Hermanto, aset kekayaan Wahyu Kenzo diduga tidak hanya berada di dalam negeri, tapi juga tersebar di beberapa negara mengingat tersangka sering bepergian keluar negeri. Polisi saat ini bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk melacak aset-aset milik Wahyu Kenzo baik di dalam maupun di luar negeri.
“Kami tracing aset tersangka WK yang ada di dalam negeri, bekerja sama dengan PPATK. Kami juga sudah mengirim surat melalui Ditreskrimsus (Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim) kepada PPATK, dan kami sudah berkoordinasi melalui Zoom meeting untuk tracing aset-aset yang bersangkutan,” ujar Buher.
Pilihan Editor: Insentif Kendaraan Listrik, Pemborosan Duit Negara dan Tidak Efektif Menekan Konsumsi BBM
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.