Nasib Karyawan KPC di Tangan Pemerintah

Reporter

Editor

Selasa, 16 September 2003 15:39 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Setelah gagal melakukan perundingan selama 3 kali, akhirnya pihak karyawan KPC sepakat membawa permasalahan itu kepada DPRD dan Pemda Kutai Timur.

Rencananya rapat dengan agenda perundingan uang goodwill--pasca pelepasan saham KPC dari Rio Tinto (RT) dan Benyond Petroleum (BP) kepada Bumi Resources (BR) senilai 500 juta dollar AS, akan dilangsungkan di gedung DPRD Kutim, Selasa (16/9), pukul 09.00 wita.

Perundingan dimulai dari posisi terakhir besaran goodwill yang gagal mencapai kesepakatan pada tanggal 3 September lalu. Dalam perundingan ketika itu, pihak pemegang saham hanya menyanggupi pemberian goodwill sebesar Rp 2 juta dikali tahun masa kerja. Sedangkan, pihak karyawan yang diwakili oleh tim 30, meminta Rp 13,8 juta dikali tahun masa kerja.

Perundingan bakal berlangsung seru, karena sampai sore kemarin kedua belah pihak tetap mempertahankan posisinya masing. Pihak karyawan memandang, formula yang ditawarkan pemegang saham sebagai sesuatu yang tidak realistis. Menurut mereka, uang sebesar itu tidak sebanding dengan jasa para karyawan yang telah memberikan keuntungan besar bagi KPC.

"Kami tahu sejak KPC berdiri, RT dan BP hanya mengeluarkan uang 300 juta dollar dari kantongnya. Sekarang KPC dijual dengan harga 500 juta dollar AS," kata Sugianto, koordinator hubungan eksternal Tim 30, senin (15/9).

Advertising
Advertising

Sementara itu, dipihak pemegang saham KPC beranggapan, formula Rp 2 juta dikali tahun masa kerja, tidak bisa dinegosiasikan lagi. "Itu final. Tidak bisa dinegosiasikan," kata Hasanuddin Rahman, kuasa perunding RT dan BP dalam perundingan itu belum lama ini. Hal itu dipertegas President Direktur KPC, Noke Kiroyan dalam suratnya kepada karyawan yang menyatakan formula yang ditawarkan pemegang saham sifatnya tidak untuk dinegosiasikan. "Itu final," tegas Noke.

Sementara itu dihubungi secara terpisah, wakil ketua DPRD Kutim, H Bahrid Buseng meminta kedua belah pihak untuk memberikan pertimbangan yang matang dalam penentuan posisi masing-masing. Menurutnya, dampak aksi mogok itu tidak saja merugikan karyawan dan pemegnag saham tetapi juga negara dan masyarakat umum terutama masyarakat Kutim.

Walau begitu, Bahrid memastikan dirinya akan bertindak netral dalam perundingan yang difasilitasi oleh DPRD dan Pemkab Kutim itu.

rusli ruslan/TNR

Berita terkait

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

2 menit lalu

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

Sebelumnya viral sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah di Universitas Diponegoro atau Undip yang diduga melakukan penyalahgunaan bantuan.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Whoosh Buka 48 Perjalanan per Hari, Tarif Mulai 150 Ribu

7 menit lalu

Kereta Cepat Whoosh Buka 48 Perjalanan per Hari, Tarif Mulai 150 Ribu

Beroperasinya 48 perjalanan harian Whoosh didasarkan pada hasil evaluasi periode sebelumnya yang menunjukan kebutuhan penambahan perjalanan reguler.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

8 menit lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

18 menit lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

26 menit lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Pencapaian Lagu Seven Jungkook BTS

31 menit lalu

Pencapaian Lagu Seven Jungkook BTS

Lagu Seven dari Jungkook BTS menduduki peringkat teratas dalam daftar The Hottest Hits Outside the US yang dirilis oleh Billboard, pekan ini

Baca Selengkapnya

Komang Ayu Cahya Dewi Menang, Indonesia Melangkah ke Final Piala Uber 2024

38 menit lalu

Komang Ayu Cahya Dewi Menang, Indonesia Melangkah ke Final Piala Uber 2024

Komang Ayu Cahya Dewi memetik kemenangan atas wakil Korea, Kim Min Sun, dalam laga penentuan babak semifinal Piala Uber 2024. Berikut rekapnya.

Baca Selengkapnya

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

45 menit lalu

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

50 menit lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

51 menit lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya