TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman turut berkomentar soal rencana pemerintah yang akan memindahkan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) milik PT Pertamina (Persero) atau dikenal sebagai Depo Pertamina.

Menurut Yusri, pemindahan Depo Pertamina akan menyedot anggaran yang cukup besar.

"Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk membangun fasilitas lengkap depo TBBM sekitar US$ 300 juta," kata Yusri melalui keterangan resminya, Selasa 7 Maret 2023.

Yusri mengatakan ketimbang memindahkan Depo Pertamina, lebih baik pemerintah mempertimbangkan untuk merelokasi permukiman penduduk yang berada dekat dengan perimeter lokasi penampungan BBM tersebut.

Hal itu sekaligus mendukung pernyataan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

"Sikap Luhut lebih realistis, bahwa depo TBBM tetap dipertahankan dengan merelokasi penduduk disekitar zona penyanggah atau 50 meter dari pagar depo TBBM atas bantuan dana pemerintah pusat dan daerah serta Pertamina," kata Yusri.

Yusri mengatakan Menteri BUMN Erick Tohir dan PT Pertamina (Persero) sudah sepakat untuk memindahkan lokasi depo TBBM Plumpang ke lahan milik PT Pelindo (persero), namun membutuhkan waktu paling cepat tahun 2026 baru terealisasi dan siap digunakan.

"Pertanyaan kritisnya siapa yang menjamin tidak terjadi lagi kebakaran di depo TBBM Plumpang yang berpotensi menimbulkan korban lebih besar selama 3,5 tahun kedepan," kata Yusri.

Menurut Yusri, hal itu harus menjadi pertimbangan, karena selain kejadian kebakaran ini adalah kali kedua setelah tahun 2009 lalu, juga tepat sehari sebelum kejadian tersebut, ada kunjungan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

"Sehari sebelum pipa di depo TBBM Plumpang meledak pada Jumat, ternyata rombongan KSAD Jenderal Dudung dengan Direksi Pertamina baru saja meninjau depo TBBM Plumpang, terbukti tidak ada jaminan tidak terjadi kebakaran yang menimbulkan korban besar," kata Yusri.

Pilihan Editor: Janji Erick Thohir ke Korban Kebakaran Plumpang: Perawatan hingga Kebutuhan Hidup

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.