Bank BTPN Catatkan Laba Bersih Tahun 2022 Tumbuh 16 Persen
Reporter
Amelia Rahima Sari
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Selasa, 28 Februari 2023 17:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank BTPN Tbk mencatatkan pertumbuhan laba bersih 16 persen pada tahun lalu, seiring berbagai upaya dalam menjaga resiliensi ekonomi karena dampak pandemi Covid-19.
Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar mengatakan 2022 adalah tahun yang menantang bagi Bank BTPN. Walaupun pihaknya menyadari situasi pandemi sedikit membaik, namun juga harus mengantisipasi ancaman resesi.
"Meski demikian, bank BTPN berhasil menjaga performa dan menghasilkan pertumbuhan yang positif, baik dari sisi laba bersih, aset, maupun pencapaian-pencapaian kami lainnya. Tentu ini menunjukkan pertumbuhan ekonomian nasional yang positif di 2022," kata dia dalam konferensi pers Kinerja Bank BTPN 2022 di Jakarta, Selasa, 28 Februari 2023.
Adapun laba bersih konsolidasi Bank BTPN pada 2022 tumbuh menjadi Rp 3,10 triliun dari Rp 2,67 triliun pada tahun sebelumnya. Kenaikan laba bersih tersebut didukung oleh peningkatan pendapatan operasional dan penurunan biaya kredit.
Pendapatan operasional Bank BTPN naik 4 persen menjadi Rp 13,69 triliun, sedangkan biaya kredit turun 13 persen menjadi Rp 1,84 triliun.
Sementara pertumbuhan pendapatan operasional didorong naiknya pendapatan bunga bersih sejumlah 5 persen menjadi Rp 11,68 triliun. Peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar 3 persen menjadi Rp 2,01 triliun tahun lalu.
Ini sejalan dengan peningkatan permintaan atas pembiayaan syariah dan kredit di segmen korporasi senilai 10 persen dan 13 persen. Namun, beban bunga mengalami kenaikan 17 persen menjadi Rp 4,22 triliun sepanjang 2022, terutama komponen beban bunga dalam komponen mata uang asing. Ini sebagai akibat dari kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau Fed.
Selanjutnya: rasio gross non-performing loan (NPL) Bank BTPN berada di level 1,43 persen pada akhir 2022
<!--more-->
"Total aset kami mencapai Rp 209,2 triliun. Tumbuh sebesar 9 persen year on year (yoy)," kata Direktur Keuangan Bank BTPN Hanna Tantani.
Jumlah aset tersebut naik dari jumlah Rp 191,92 triliun pada akhir 2021. Sementara itu, total kredit yang disalurkan Bank BTPN meningkat 8 persen menjadi Rp 146,12 triliun per akhir Desember 2022. Jumlah ini meningkat dari Rp 135,60 triliun pada periode yang sama 2021.
Adapun rasio gross non-performing loan (NPL) Bank BTPN berada di level 1,43 persen pada akhir 2022. Angka ini turun dibandingkan dengan 1,68 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini juga lebih rendah dibanding rata-rata industri perbankan yang tercatat 2,44 persen pada akhir Desember 2022.
Sementara dana pihak ketiga (DPK) meningkat 5 persen menjadi Rp 114,87 triliun pada akhir 2022. Pertumbuhan ini disumbang oleh saldo current account saving account (CASA) yang meningkat 6 persen menjadi Rp 40,16 triliun dan time deposit yang naik 4 persen menjadi Rp 74,70 triliun pada akhir tahun lalu. Rasio CASA tercatat sedikit meningkat dari 34,6 persen menjadi 35,0 persen
Liquidity coverage ratio (LCR) Bank BTPN mencapai 229,3 persen. Sementara net stable funding ratio (NSFR) berada di 133,7 persen pada 31 Desember 2022. Perusahaan ini juga mencatat capital adequacy ratio (CAR) sejumlah 27,3 persen.
Pilihan Editor: Bos BTPN Sebut Nilai Aset Perusahaan: Tercatat Nyaris Rp 200 Triliun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini