Sri Mulyani: Tren Harga Komoditas Harus Diwaspadai, Dampaknya ke Ekonomi dan APBN

Rabu, 22 Februari 2023 13:23 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 12 Desember 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perekonomian di Indonesia masih lebih baik dari pada beberapa negara di Asean dan anggota G20. Namun, kata dia, Indonesia tetap harus melihat tren yang harus diwaspadai.

“Ini sangat mempengaruhi ekonomi Indonesia maupun anggaran pendapatan belanja negara (APBN),” ujar dia dalam konferensi pers APBN Kita di akun YouTuber Kemenkeu RI pada Rabu, 22 Februari 2023.

Salah satunya adalah harga-harga komoditas Indonesia. Adanya tren bergejolakya harga komoditas disebabkan imbas dari perang Ukraina-Rusia yang sudah satu tahun. “Namun ketidakpastiannya masih tinggi,” kata Sri Mulyani.

Untuk harga gas, kata dia, sudah menurun tajam dari yang sebelumnya pernah mencapai puncak US$ 7,53 per MMBtu menjadi US$ 2,43. Sedangkan coal atau batu bara yang pernah mencapai US$ 438 per metric ton, sekarang hanya sekitar separuhnya US$ 217,7 per metric ton.

Sedangkan harga minyak dalam hal ini brent ada di posisi US$ 84 per barel. Harga tersebut terus mengalami pergerakan yang dinamis karena faktor perang Ukraina-Rusia dan adanya faktor mengenai climate change.

Advertising
Advertising

“CPO kita yang sempat drop di US$ 720 per ton mengalami perbaikan sekarang sudah tembus di US$ 900 lagi. Tapi nilai ini jauh lebih rendah dibandingkan masa puncaknya yang semuanya itu mayoritas di pertengahan tahun 2022 yaitu US$ 1.779 per ton,” kata dia.

Sementara untuk harga gandum, Sri Mulyani menambahkan, yang sempat melonjak naik di US$ 1.224 per bushels, sekarang menurun di US$ 775. Hanya kedelai yang masih mengalami kenaikan yang masih berada di level tinggi yaitu US$ 1.525 per bushels. “Ini tentu untuk Indonesia karena adalah pemakan dari tahu, tempe, dan produk kedelai seperti kecap,” ucap Sri Mulyani.

Untuk harga jagung juga masih di level yang relatif tinggi yaitu US$ 677 per bushels . “Jadi kalau dilihat, komoditas ini sebagian pasti kami akan memproduksi, pengaruhnya ke perekonomian dan APBN kita yang mengalami penurunan dan yang masih bertahan dalam situasi tinggi,” tutur bendahara negara.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

15 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

18 jam lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

18 jam lalu

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

1 hari lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

2 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

2 hari lalu

Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

Sejumlah nama besar masuk dalam bursa calon menteri keuangan untuk kabinet Prabowo-Gibran. Dua sosok dinilai cukup kuat

Baca Selengkapnya

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

3 hari lalu

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

3 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

3 hari lalu

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait sorotan publik terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya