BNI Ungkap Penyebab Serapan KUR oleh Nelayan dan Petambak Rendah

Selasa, 21 Februari 2023 18:04 WIB

Sejumlah nelayan menyusun perangkat konverter Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk kapal penangkap ikan yang dibagikan Ditjen Migas Kementerian ESDM di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa 8 November 2022. Ditjen MIgas Kementerian ESDM bersama Komisi VII DPR dan PT Pertamina (Persero) membagikan 551 paket konversi BBM ke BBG untuk nelayan di kota Palembang, 335 Paket untuk nelayan Kabupaten Musi Banyuasin dan 250 paket untuk nelayan Kabupaten Banyuasin. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Asistance Vice President Goverment Program, Division of Small Business and Program PT BNI (Persero) Tbk. Chandra Bagus Sulistyo mengungkapkan penyebab serapan kredit usaha rakyat (KUR) oleh nelayan dan petambak rencah. Menurutnya, akar masalah tersebut berada pada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Ia menuturkan KKP tak memiliki penanggung jawab yang khusus mengurusi pembiayaan KUR bagi pelaku sektor kelautan dan perikanan. "Kemarin saya mau menemui teman-teman di KKP yang mengurusi pembiayaan KUR itu enggak ada. Artinya pertama PIC untuk KUR sebagai bagian dari senjata KKP untuk bisa mendukung sektor ini belum optimal," ujarnya saat ditemui di kantor KKP, Jakarta Pusat pada Selasa, 21 Februari 2023.

Chandra menilai sosialisasi yang diberikan pihak KKP ihwal pembiayaan KUR terhadap nelayan dan petambak di daerah juga masih kurang. Dia membandingkannya dengan kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengurus KUR kepada para petani dan peternak.

Berbeda dengan KKP, ia mengatakan Kementan selalu memberikan ruang kepada perbankan untuk mengikuti pertemuan mingguan dengan para kelompok tani. Pertemuan itu ditujukan untuk memberikan penyuluhan ihwal pembiayaan KUR. Dalam kesempatan itu, pihak bank dapat menjelaskan cara mengakses KUR termasuk skema pembiayaannya.

Selanjutnya: Makanya di kementerian sebelah....

Advertising
Advertising

<!--more-->

"Makanya di kementerian sebelah, mohon maaf itu ada istilah yarnen atau bayar setelah panen. Begitu mudah, sehingga serapan KUR-nya begitu besar," kata Chandra.

Sedangkan, menurut dia, para nelayan dan petambak banyak yang belum mendapatkan informasi ihwal KUR ini. Alhasil, nelayan dan petambak yang mendapat pembiayaan KUR pun banyak yang tidak berhasil mengelola dan mengembalikan kredit.

"Ketika kami berikan KUR kepada nelayan, malah dibuat nikah lagi atau hilang buat mabuk-mabukan. Ya sudahlah enggak saya biayai nelayan. Mendingan petani aman, kalau pinjam kelihatan buat angsur KUR," tuturnya.

Padahal, menurut Chandra, potensi perikanan Indonesia luar biasa dan harus terus dikembangkan dan dioptimalkan. Dia pun mengaku telah meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan perhatian kepada nelayan dan petambak agar mereka bisa melakukan transaksi keuangan.

Selain itu, upaya tersebut juga dapat meningkatkan inklusi keuangan terhadap seluruh masyarakat Indonesia. "Petani aja bisa, kenapa nelayan enggak bisa?" ucap Chandra.

Sebagai informasi, realisasi KUR di sektor kelautan dan perikanan pada 2022 mencapai Rp 9,97 triliun. Sementara realisasi KUR di sektor pertanian pada periode yang sama menembus angka Rp Rp 103 triliun.

RIANI SANUSI PUTRI

Pilihan Editor: Menperin Umumkan Harga Patokan Mobil LCGC Naik 5 Persen, Alasannya?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

1 hari lalu

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

Fakta Terbaru Sidang Syahrul Yasin Limpo (SYL), di antaranya pejabat Kementan diminta Rp 1 miliar

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Mangkir dalam Sidang Etik Hari Ini, Dewas KPK: Padahal Sudah Sepakat Kemarin

1 hari lalu

Nurul Ghufron Mangkir dalam Sidang Etik Hari Ini, Dewas KPK: Padahal Sudah Sepakat Kemarin

Menurut Dewas KPK, surat permintaan penundaan ini adalah yang ketiga kalinya diajukan Nurul Ghufron selama menjalani proses sidang etik.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

1 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

BPK meminta keterangan Syahrul Yasin Limpo berkaitan kesaksian anak buahnya soal ada auditor BPK meminta uang agar Kementan dapat opini WTP

Baca Selengkapnya

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

1 hari lalu

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

1 hari lalu

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

Dalam kesempatan yang berbeda, kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, Djalamudin Koedoeboen, mengatakan belum mengetahui soal mobil yang disita KPK itu.

Baca Selengkapnya

Pejabat Kementan Kumpulkan Uang 30 Juta Per Bulan untuk Kebutuhan Tak Terduga Syahrul Yasin Limpo

1 hari lalu

Pejabat Kementan Kumpulkan Uang 30 Juta Per Bulan untuk Kebutuhan Tak Terduga Syahrul Yasin Limpo

Pejabat di Kementan mengumpulkan uang sebanyak Rp 30 juta untuk jaga-jaga bila ada kebutuhan tak terduga Syahrul Yasin Limpo dan anaknya.

Baca Selengkapnya

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

2 hari lalu

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

Permintaan untuk membayar lukisan itu disampaikan oleh eks Staf Khusus (Stafsus) Syahrul Yasin Limpo yaitu Joice Triatman.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya

2 hari lalu

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya

Nurul Ghufron mengatakan besok dia akan kembali menjalani sidang etik dengan agenda pembelaan.

Baca Selengkapnya

Profil Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut Minta Pejabat Kementan Bayar Aksesoris Mobil Rp 111 Juta

2 hari lalu

Profil Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut Minta Pejabat Kementan Bayar Aksesoris Mobil Rp 111 Juta

Anak kedua SYL, Kemal Redindo, disebut meminta Rp 111 juta untuk aksesoris mobil dan Rp 200 juta untuk renovasi kamar di rumahnya.

Baca Selengkapnya

Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

2 hari lalu

Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

Buaya masuk ke hutan mangrove di Bangkalan saat air pasang diduga karena tertarik oleh ikan-ikannya yang terperangkap jala nelayan.

Baca Selengkapnya