Cerita Media Lokal Jepang: Bisnis Koran Bertahan karena Minat Baca Warga Tinggi

Minggu, 19 Februari 2023 07:17 WIB

Suasana kantor redaksi Koran Shinani Mainichi Shimbun di Nagano, Jepang, Jumat, 17 Februari 2023. (TEMPO | Francisca Christy Rosana)

TEMPO.CO, Nagano - Ruangan lantai enam di kantor media surat kabar lokal Jepang, Shinano Mainichi Shimbun, penuh lalu-lalang orang pada Jumat sore, 17 Februari 2023. Beberapa di antaranya memegang kertas ukuran HVS berisi artikel dan foto.

Minim suara, orang-orang dengan pakaian rapi—beberapa berdasi dan mengenakan setelan jas—hilir mudik dari satu kubikel ke kubikel lain. Mereka menyerahkan kertas-kertas HVS itu kepada dua orang yang duduk di ujung ruangan.

Kedua orang yang tampak berusia lebih tua ketimbang orang-orang lain di dalam ruangan itu menerima kertas, membacanya sebentar, lalu mencorat-coret tulisan berhuruf kanji dengan tinta berwarna. Di sisi lainnya, di tengah ruangan, terlihat sekelompok orang berkumpul.

Orang-orang di tengah ruangan itu sedang berdiskusi dengan suara lirih. Berdiri membentuk lingkaran, mereka adalah editor Shinano Mainichi Shimbun. Para editor sedang membahas rencana liputan koran untuk esok hari.

Suasana kantor berita Jumat sore kala itu hidup. Shinano Mainichi Shimbun adalah kabar lokal Jepang yang masih mempertahankan penerbitan koran versi cetaknya kendati bisnis media digital di negara tersebut berkembang pesat. Wakil Pemimpin Redaksi Shinano Mainichi Shimbun, Norio Kikuchi, mengatakan oplah koran di tempatnya bekerja lebih dari 140 ribu eksemplar per hari.

Advertising
Advertising

Menurut Norio, bisnis koran versi cetak bertahan tak terlepas dari minat baca warga Jepang yang tinggi. Warga Jepang masih gemar membaca koran setiap pagi atau sore.

“Kebiasaan orang Jepang sejak dulu memang sudah terbiasa membaca koran cetak yang diantarkan setiap hari ke rumahnya,” ujar Norio saat ditemui di kantornya, Nagano, Jepang, Jumat, 17 Februari 2023.

Shinano Mainichi Shimbun adalah koran berbahasa Jepang yang berdiri sejak 150 tahun lalu. Berbasis di Perfektur Nagano, koran ini pertama kali terbit pada Juli 1873. Norio menerangkan, Koran Shinano saat ini terbit dua kali sehari, yakni pagi dan sore.

Untuk cetakan pagi, oplah Shinano mencapai 140 ribu eksemplar. Sedangkan oplah koran sore jumlahnya lebih kecil, yakni 25 ribu eksemplar. Shinano tercatat sebagai koran dengan oplah terbesar keempat di Jepang.

Selanjutnya: Mayoritas pembaca Koran Shinano adalah ...

<!--more-->

Mayoritas pembaca Koran Shinano adalah orang tua dengan usia lebih dari 40 tahun. Warga berusia 40 tahun ke atas mendominasi demografi warga Nagano dengan porsi 40 persen. Mereka membayar biaya berlangganan koran sebesar 3.500 yen per bulan.

Penjualan Koran Shinano sempat mengalami penurunan pada pandemi Covid-19. Namun, Norio mengatakan perusahaannya tak sampai menutup penerbitan koran versi cetak seperti yang terjadi di banyak negara, misalnya Amerika Serikat.

Untuk mempertahankan keberlangsungan bisnis koran di tengah maraknya media digital, manajemen Shinano mengklaim memiliki sejumlah strategi. Manajemen tetap mengikuti arus untuk menerbitkan berita versi digital, namun tak semua informasi dapat diakses secara gratis oleh pembaca. Khusus konten-konten berita dengan informasi yang lebih lengkap atau eksklusif, manajemen mematok biaya berlangganan.

“Sebagai percobaan, kami menyediakan artikel cuma-cuma. Kami masih melihat mana yang lebih berpotensi (menarik minat market antara cetak dan digital),” ucap Norio.

Manajemen tak memungkiri bisnis media menghadapi tantangan besar di tengah disrupsi teknologi digital. Oleh karena itu, Koran Shinano Mainichi Shimbun akan terus berinovasi untuk menarik minat para pelanggan muda yang mulai beralih membaca berita versi digital.

Selain itu, Koran Shinano Mainichi Shimbun mengklaim tetap menjaga kualitas konten pemberitaannya. Misalnya, manajemen mengatur jumlah reklame iklan agar pelanggan tetap merasa nyaman saat membaca koran.

Di sisi lain, manajemen Koran Shinano Mainichi Shimbun menyatakan terus menjamin kesejahteraan bagi para jurnalis yang bekerja di kantor media tersebut. Jurnalis Koran Shinano Mainichi Shimbun bekerja selama maksimal 10 jam per hari dengan upah 9.000 yen sehari atau lebih dari Rp 1 juta bila dikonversikan ke rupiah.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA (Nagano)

Pilihan Editor: Rancangan Perpres Publisher Rights Ditargetkan Rampung Pekan Depan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

15 jam lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

20 jam lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

21 jam lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

1 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

1 hari lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

1 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

1 hari lalu

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

Pemerintah Jepang pun optimistis bakal bisa melampaui target 2025 yaitu 32 juta pengunjung asing pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

2 hari lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Jepang vs Irak akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar pada Selasa dinihari.

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

2 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya