SKK Migas Tanggapi Menteri ESDM Soal Cadangan Minyak Hanya Bertahan 10 Tahun Lagi
Reporter
Riri Rahayu
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 14 Februari 2023 18:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas buka suara soal cadangan minyak Indonesia yang hanya mampu bertahan hingga 10 tahun mendatang. Sekretaris SKK Migas Sinta Damayanti mengatakan pihaknya akan terus mengeksplorasi agar cadangan minyak baru akan terus ditemukan.
“Eksplorasi tidak instan diproduksi di tahun tersebut. Mungkin terasa lima tahun kemudian. Karena itu kami harus melakukan eksplorasi sejak sekarang,” kata Sinta dalam acara diskusi di Kantor SKK Migas, Selasa, 14 Februari 2023. “Cadangan minyak 10 tahun nggak akan habis karena kami eksplorasi terus,” ucapnya.
Sinta menuturkan, pada 2022 pihaknya melakukan pengeboran sumur tajak sebanyak 30 sumur atau meningkat 7 persen ketimbang tahun 2021. Sementara untuk 2023, SKK Migas menargetkan pengeboran sebanyak 57 sumur atau meningkat 90 persen.
“Untuk investasi, tahun ini kami menargetkan senilai US$ 1,7 miliar atau meningkat 112,” ujar Sinta. Adapun pada 2022, SKK Migas mencatatkan investasi senilai US$ 0,8 miliar.
Ihwal cadangan minyak hingga 10 tahun mendatang sebelumnya disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. “Kalau nggak punya yang baru, tapi dengan konsumsi sekarang, ya 9 sampai 10 tahun (cadangannya),” kata Arifin ketika ditemui wartawan di Kantor Kementerian ESDM, Jumat, 10 Februari 2023.
Namun, Arifin mengatakan bahwa masih ada 6 sampai 7 potensi area baru untuk dikembangkan. Potensi baru tersebut akan dioptimallkan untuk mengejar target prouksi satu juta barel per hari pada 2030 Adapun saat ini pemerintah sedang berharap ada tambahan produksi sumur pengeboran di Blok Rokan dan Blok Cepu. Hal ini seiring masifnya pengeboran di kedua blok tersebut.
Selanjutnya: Mengutip laman resmi Kementerian ESDM...