Deretan E-commerce yang Tutup di Indonesia, Selain JD.ID

Sabtu, 11 Februari 2023 07:00 WIB

Ilustrasi belanja online menjelang Imlek/Tokopedia

TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis jual beli online di Indonesia telah berlangsung sejak tahun 2000-an. Saat itu, media sosial Kaskus memiliki Forum Jual Beli yang memfasilitasi penggunanya secara khusus dalam berniaga. Banyak pula komunitas-komunitas di Facebook yang berisi aktivitas jual beli walau belum ada fitur resminya.

Pada 2005, e-commerce Tokobagus hadir dan seakan menjadi pelopor munculnya toko-toko online lain. Keberadaan e-commerce semakin mempermudah kegiatan jual beli online dengan aman dan meminimalisir terjadinya penipuan.

Tokobagus, yang sekarang diakuisisi oleh OLX, masih bertahan hingga kini setelah melewati gempuran banyaknya e-commerce yang gulung tikar. Multiply adalah satu dari e-commerce yang tutup sebab kesulitan finansial.

Lantas, e-commerce apa saja yang dahulu sempat menjalankan bisnis di Indonesia dan akhirnya harus tutup karena persaingan yang ketat? Simak daftar e-commerce yang pernah berdiri di Indonesia kemudian terpaksa harus melakukan penutupan perusahaan seperti JD.ID menurut data dari iprice.co.id dan dari berbagai sumber lainnya.

1. Multiply

Advertising
Advertising

Multiply berdiri pada 2003 di Florida, Amerika Serikat sebagai sebuah jejaring sosial untuk blog, foto, video, musik, dan lain-lain. Melihat prospek yang lebih luas, Multiply secara khusus mengubah situsnya menjadi lapak jual beli online.

Perusahaan ini kemudian berpindah markas ke Jakarta pada 2010 sebagai PT Multiply Indonesia. Mereka juga membuka cabang di Filipina pada 2012. Namun 2013, Multiply mengakui bahwa transisinya dari situs media sosial ke e-commerce tidak berjalan lancar dan harus berujung pailit.

2. Sedapur

Usianya cukup singkat, hanya dua tahun. Sedapur memulai proses bisnisnya di Jabodetabek sebagai toko online khusus makanan pada 2011. Mereka memberi fasilitas kepada para pelaku industri kuliner rumah tangga agar produk lebih mudah dipasarkan.

Sayang, setelah evaluasi dilakukan, Sedapur memutuskan untuk menutup layanan pada 2013. E-commerce itu sempat memenangkan Indonesia ICT Award (INAICTA) 2011 kategori “e-Business: Service”.

3. Valadoo

Valadoo adalah e-commerce yang berfokus pada layanan perjalanan. Perusahaan ini berdiri pada 2010 ketika belum banyak industri online travel yang beroperasi.

Namun, sebab arah bisnis yang belum jelas saat itu, Valadoo memutuskan untuk gulung tikar pada 2015. Menurut informasi yang beredar, ada masalah internal antara pengembang dan investor setelah startup tersebut menerima bantuan dana dari Wego, perusahaan sejenis asal Singapura.

Selanjutnya: 4. Paraplou....

<!--more-->

4. Paraplou

Tahun 2015 tampaknya menjadi permulaan masa yang kelam bagi atmosfer e-commerce di Indonesia. Banyak e-commerce yang gulung tikar pada periode tersebut. Selain Valadoo, ada pula Paraplou yang menarik diri dari dunia perniagaan online.

Paraplou berdiri pada 2011 dengan tujuan menjembatani produk fesyen premium luar negeri untuk sampai ke Indonesia. Perusahaan ini sempat sukses dan mencapai titik keemasannya. Namun, di tengah gejolak ekonomi dan minat yang kian merosot, Paraplou tumbang pada 2015.

5. Lamido

Lamido menjadi satu lagi layanan customer-to-customer yang tutup di Indonesia pada 2015. Perusahaan di bawah naungan Lazada Group asal Singapura ini mulanya berdiri pada 2013 di tengah banyak e-commerce lain yang naik daun.

Lantaran strategi yang tidak cukup kuat dibandingkan startup sejenis saat itu, seperti Tokopedia dan Bukalapak, Lamido harus angkat kaki dari Indonesia.

6. Rakuten

Rakuten adalah perusahaan internet dan perdagangan elektronik asal Jepang. Mereka melakukan ekspansi di Indonesia sebagai Rakuten Belanja Online pada 2011 dengan menggandeng mitra lokal MNC Group.

Pada 2016, Rakuten menghentikan operasionalnya di Tanah Air lantara ketidaksesuaian model bisnis. Selain itu, sudah banyak pula e-commerce dalam negeri yang menjadi pesaing berat kala itu.

7. Cipika

Cipika merupakan anak perusahaan Ooredoo Group yang menjalankan e-commerce di bidang kuliner, fesyen, dan kesenian khas lokal. Mereka menjadi penghubung antara mitra UKM dan pelanggan yang mendapat sambutan baik sejak dibuka pada 2014.

Kemudian pada 2017, Ooredoo Group memutuskan untuk menghentikan operasional Cipika karena belum menemukan model bisnis yang pasti. Cipika dikhawatirkan bakal berujung cash burning tanpa ada kejelasan.

8. Qlapa

Startup ini gulung tikar pada 2019 lalu. Alasannya lagi-lagi karena kalah bersaing dengan sejumlah perusahaan Unicorn yang masih melejit hingga kini. Pendiri Qlapa berpendapat bahwa bisnisnya saat itu bukanlah hal yang bisa berkelanjutan.

Qlapa sendiri adalah e-commerce khusus jual beli kerajinan tangan khas Indonesia yang mulai beroperasi sejak 2015. Perusahaan itu sempat meraih penghargaan Aplikasi Mobile Unik Terbaik dari Google Play Awards.

9. Elevenia

Toko belanja online Elevenia didirikan pada 2014 milik PT XL Planet, perusahaan patungan PT XL Axiata Tbk. dan SK Planet dari Korea Selatan. Belakangan, XL Axiata dan SK Planet kemudian melepaskan saham mereka di perusahaan ini tiga tahun kemudian setelah dipandang tidak memberikan keuntungan .

Seiring berjalannya waktu, Elevenia akhirnya tak lagi sanggup bertahan dan tutup di awal Desember 2022.

NIA HEPPY LESTARI | SYAHDI MUHARRAM (CW)

Pilihan Editor: Februari Festival, Garuda Indonesia Tebar Diskon Tiket Pesawat hingga 75 Persen

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

4 hari lalu

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

Perjanjian pranikah atau perjanjian pisah harta dilakukan kedua pasangan memiliki pendapatan atau bisnis sendiri masing-masing.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

4 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

5 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

8 hari lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

10 hari lalu

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

Bamsoet berpendapat keberpihakan terhadap pelaku industri direct selling sangat penting. Ekosistem ini mampu membuka lapangan lebih dari delapan juta tenaga kerja sebagai distributor.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

10 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

13 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

16 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

18 hari lalu

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

Sebagai pengguna Shopee, Anda bisa mendaftar Shopee Video Top Kreator dengan cara berikut ini. Ketahui juga beberapa persyaratannya berikut.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

18 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya