MinyaKita Langka di Pasaran, Simak Aturan Baru untuk Membelinya

Senin, 6 Februari 2023 13:57 WIB

Minyak goreng kemasan sederhana dengan merek dagang MinyaKita diperlihatkan saat peluncuran di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu, 6 Juli 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Minyakita yang duluncurkan pemerintah Indonesia pada tahun 2022 mendadak langka secara merata hampir di semua daerah. Kalaupun dapat ditemukan, produk Minyakita dijual dengan harga jauh lebih tinggi dari harga eceran tertingginya (HET).

Tak jarang pedagang menjual Minyakita di harga Rp 20.000 per liter. Padahal, berdasarkan peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 49 Tahun 2022, minyak goreng rakyat terdiri atas minyak curah dan MinyaKita yang diatur oleh pemerintah dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 14.000 per liter.

Baca: Faisal Basri Kritik Harga CPO untuk Biodiesel Lebih Mahal ketimbang Minyak Goreng: Ini Biang Keladinya

Agar masyarakat tak berbondong-bondong memborong Minyakita sehingga menimbulkan kelangkaan di pasar, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengeluarkan aturan terbaru. Ia mewajibkan tiap pembeli MinyaKita untuk menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) saat bertransaksi.

Pembeli juga dibatasi maksimal hanya boleh membeli 5 kilogram. Selain itu, pembeli dilarang memborong MinyaKita untuk dijual kembali.

Advertising
Advertising

Zulhas pun mengingatkan para penjual minyak goreng agar jangan main-main menjual Minyakita di hingga melampaui HET (harga eceran tertinggi) sebesar Rp 14.000 per liter. Sebab ada pengawasan dari Satgas Pangan soal penjualan Minyakita tersebut.

Di samping itu, untuk mencukupi kebutuhan minyak goreng di pasaran, pemerintah dan produsen telah sepakat untuk meningkatkan tambahan suplai minyak goreng kemasan dan curah. "Tambahannya 450 ribu ton per bulan, dari sebelumnya 300 ribu ton per bulan," kata Zulhas seperti dalam keterangan tertulisnya.

Upaya tersebut dilakukan, kata Zulhas, untuk mencukupi kebutuhan masyarakat menjelang bulan puasa hingga Lebaran 2023.

Sebelumnya suplai minyak goreng per bulan hanya sebesar 300.000 ton per bulan. Tapi kini pemerintah telah menaikkan pasokan salah satu bahan pokok itu hingga 50 persen.

Selanjutnya: Lebih jauh Zulkifli memastikan kelangkaan ...

<!--more-->

Lebih jauh Zulkifli memastikan kelangkaan Minyakita di pasaran bukan karena stok minyak goreng yang menipis. Menghilangnya Minyakita di pasaran, menurut dia, karena banyak masyarakat yang mulai beralih dari minyak goreng premium ke Minyakita lantaran kualitasnya yang tidak berbeda jauh.

Sementara itu, ekonom senior Universitas Indonesia Faisal Basri menduga perbedaan harga jual minyak sawit mentah atau CPO untuk biodiesel dan pangan menjadi penyebab langkanya minyak goreng, khususnya Minyakita. Ia menuturkan harga CPO untuk biodiesel lebih tinggi, terlebih setelah diluncurkannya Mandatory B35 pada 1 Februari lalu.

Sehingga, pengusaha sawit akan lebih tertarik menjual CPO ke produsen biodiesel. Apalagi ada insentif yang diberikan pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk penjualan CPO ke biodiesel B35.

"Kalau saya jual ke minyak goreng, saya enggak dapat subsidi dari BPDPKS. Inilah biang keladinya," tuturnya dalam webinar yang diselenggarakan Satya Bumi dan Sawit Watch pada Sabtu, 4 Februari 2023.

Penetapan dua harga CPO itu, menurut Faisal, adalah langkah pemerintah yang sembrono. Pasalnya, kebijakan itu membuat adanya kompetisi antara kepentingan energi dan pangan. Hal itu terbukti dari catatan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) yang menunjukan terjadi lonjakan penjualan CPO untuk produksi biodiesel.

Tercatat pengguna CPO terbesar pada 2022-2023 adalah biodiesel. "Kalau ada dua harga, malaikat pun akan mencari harga yang rendah kalau mau beli," ucap Faisal Basri lebih jauh ketika menjelaskan soal kelangkaan Minyakita belakangan ini.

ANTARA | RIANI SANUSI PUTRI

Baca juga: Tambah Pasokan Minyakita di Denpasar, Zulhas: Harganya Tidak Boleh di Atas Rp 14.000 per Liter

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

13 jam lalu

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

Asisten Pidsus Kejati Sumbar Hadiman menjelaskan pemanggilan Bupati Solok Selatan itu terkait kasus dugaan korupsi penggunaan hutan negara tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

2 hari lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

2 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

2 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

2 hari lalu

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

3 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

6 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

6 hari lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

7 hari lalu

Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

Peritel produk makanan Super Indo Supermarket menghadirkan beragam promo potongan harga atau diskon di akhir April hingga menjelang Mei 2024.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

7 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya