Pertarungan Industri Perbankan Vs Hacker: dari Kloning Kartu ATM hingga Pesan Berisi APK

Minggu, 5 Februari 2023 15:29 WIB

Ilustrasi pembobolan mbanking. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menjelaskan mengapa penjahat siber atau hacker selalu selangkah lebih maju dibandingkan industri perbankan. Menurut dia, keamanan dunia maya itu memang akan selalu seperti itu dan terus berkembang.

“Ini adalah suatu proses yang tidak berkesudahan dan selalu akan berjalan seperti ini,” ujar dia kepada Tempo pada Ahad, 5 Februari 2023.

Baca: Pembobolan M-Banking, Kaspersky: Waspada Malware Anubis, Bisa Curi Uang dari Rekening

Dia mencontohkan bagaimana perkembangan kasus hacker dengan industri perbankan. Misalnya, kejahatan skimming kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM)—praktik pencurian yang merugikan nasabah bank dengan informasi data kartu ATM—terjadi karena perkembangan teknologi kloning kartu magnetik yang 10 tahun lalu aman. Kini, kartu ATM magnetik tak lagi aman karena bisa dikloning.

Kemudian, industri perbankan menemukan sistem perlindungan baru. Sistem dengan menggunakan kartu yang ditanam chip itu membuat kartu tidak lagi bisa dikloning oleh para penjahat siber karena terenkripsi.

Advertising
Advertising

“Lalu penipu mengincar kredensial internet banking yang awalnya hanya mengandalkan username dan password. Dengan mencuri dua kredensial ini menggunakan keylogger,” ucap Alfons.

Setelah marak kasus pencurian kredensial internet banking, Alfons berujar, pihak perbankan juga berusaha agar seluruh nasabahnya terlindungi. Caranya dengan menambahkan pengamanan otentikasi dua faktor atau Two Factore Authentication (TFA)/ One Time Password (OTP).

Selanjutnya: Tidak berhenti di situ, ...

<!--more-->

Tidak berhenti di situ, kata Alfons, penjahat siber mencarti celah dengan membuat APK—berkas paket aplikasi Android yang digunakan untuk mendistribusikan dan memasang software dan middleware ke ponsel—untuk mencuri OTP. “APK tersebut bisa dikirimkan melalui pesan pendek SMS,” tutur Alfons.

Salah satu kasus yang menggunakan APK adalah yang baru adalah pembobolan mobile banking atau m-banking dengan menggunakan surat undangan pernikahan palsu. Undangan itu sebenarnya mengandung APK dari luar Play Store yang jika di-install akan mencuri kredensial One Time Password atau OTP dari perangkat korbannya.

Sehingga, Alfons melanjutkan, pertarungan antara hacker dan industri perbankan akan selalu ada dan terus berkambang. Oleh karena itu, kata dia, industri perbankan harus terus-menerus berinovasi untuk menghadapi penjahat siber yang juga melakukan inovasi untuk melancarkan aksinya.

Security is a process, not a product. Jadi kita tidak bisa berharap pengamanan yg sudah baik hari ini akan selalu aman di masa depan,” tutur dia.

Baca juga: Marak Pembobolan M-Banking, Pakar: Pemerintah Harus Punya Standar Aman Transaksi Digital

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

5 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Kode Bank BSI serta Cara Transfernya Melalui ATM dan M-Banking

9 hari lalu

Kode Bank BSI serta Cara Transfernya Melalui ATM dan M-Banking

Kode bank BSI untuk transfer terdiri dari tiga digit angka. Berikut ini cara trasnfer ke bank BSI via ATM, internet banking, dan m-banking bank lain.

Baca Selengkapnya

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

10 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

14 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

14 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

15 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

17 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Langka ATM Tunai Pecahan Rp 20.000, Simak Lokasinya di Jakarta dan Bandung

20 hari lalu

Langka ATM Tunai Pecahan Rp 20.000, Simak Lokasinya di Jakarta dan Bandung

Anjungan Tunai Mandiri atau ATM pecahan Rp 20.000 semakin langka. Berikut lokasinya di Jakarta dan Bandung.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya