Jadi Tuan Rumah Asean-BAC, Bos Kadin: Asia Tenggara Episentrum Pertumbuhan Global
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 30 Januari 2023 19:22 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar Asean-Business Advisory Council atau BAC 2023. Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan bahwa visi Indonesia dalam Keketuaan Asean untuk memperkuat konektivitas atau hubungan antar negara di wilayah Asia Tenggara melalui peran kelompok bisnis atau swasta.
Menurut dia, hubungan dan konektivitas yang kuat di Asean terlihat dari keterlibatan pihak swasta yang memiliki dampak bagi perdagangan, investasi dan rantai pasok di kawasan Asia Tenggara maupun secara global.
Arsjad menjelaskan kepemimpinan Asean oleh Indonesia akan membawa babak baru keterlibatan dan dukungan penuh swasta atau sektor bisnis terhadap kebijakan pemerintah.
Baca: Kadin Resmikan Indonesia Trading House di Swiss, Pertama di Eropa
"Keketuaan Indonesia tahun ini mengusung tema Asean Centrality. Innovating toward Greater Inclusivity. Kadin Indonesia dan juga melalui Asean-BAC ingin mengajak semua orang untuk bergabung dalam upaya membawa Asean sebagai pusat pertumbuhan global," ujar Arsjad dalam konferensi pers di Shangri-La Hotel, Jakarta Pusat, pada Senin, 30 Januari 2023.
Dia menuturkan dengan total PDB yang tumbuh setiap tahun, saat ini Asean menjadi kawasan dengan pertumbuhan ekonomi terbesar kelima di dunia. Sehingga sangat potensial untuk menjadi pusat investasi global.
Arsjad menegaskan, Asean-BAC sebagai wadah pebisnis seluruh negara anggota Asean harus bisa membantu untuk mewujudkan sentralitas Asean sebagai visi utama kawasan ini. Bagi Arsjad, pertumbuhan ekonomi harus membawa manfaat bagi semua negara anggota, dan sektor swasta diundang untuk bergabung.
Selanjutnya: Asean sudah menjadi basis produksi, konsumsi, inovasi dan rantai pasok global ...
<!--more-->
"Saat ini, Asean tidak lagi dilihat sebagai kekuatan regional yang hanya menjadi pemain pinggiran ekonomi global. Melainkan kawasan yang memiliki basis ekonomi kuat bahkan berperan penting dalam kerja sama multilateral. Asean sudah menjadi basis produksi, konsumsi, inovasi dan rantai pasok global atau yang kita sebut episentrum pertumbuhan," kata Arsjad.
Melihat pentingnya posisi Asean dalam ekonomi global, dia pun mengajak kalangan pebisnis yang tergabung dalam Asean-BAC untuk bisa memposisikan Asean di pusat arsitektur ekonomi global sebagai tujuan bersama. Caranya melalui berbagai inovasi teknologi dan bisnis serta menjalankan praktik inklusivitas.
"Salah satu tujuan Asean adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan budaya di kawasan. Untuk mencapai ini lebih lanjut, kami mengidentifikasi lima prioritas utama yang harus kami atasi bersama," tutur Arsjad.
Lima prioritas utama yang sudah diidentifikasi Asean-BAC yaitu, pertama, proliferasi dan adopsi transformasi digital dan inklusi digital yang penting dalam mencapai efisiensi dan kesetaraan bagi semua penduduk di dalamnya melalui pemanfaatan teknologi. Kedua, praktik pembangunan berkelanjutan untuk pelestarian, keamanan dan kesehatan kawasan dan planet secara umum.
Ketiga, sejalan dengan prioritas Asean tahun ini, untuk mempersiapkan tantangan krisis di masa depan, melalui ketahanan pangan. Keempat ketahanan kesehatan. Pandemi Covid-19 telah memperjelas kebutuhan untuk memperkuat sistem dan infrastruktur kesehatan di kawasan Asia Tenggara.
"Terakhir, Asean-BAC Indonesia akan melanjutkan upaya fasilitasi perdagangan sebagai prioritas tambahan kepemimpinan tahun ini. Hal ini sangat penting karena ASEAN sedang dalam fase pemulihan ekonomi dan bisnis pascapandemi Covid-19," ucap Arsjad.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini