BPS Sebut 26,36 Juta Penduduk Indonesia Kategori Miskin, Apa Kriterianya?

Jumat, 27 Januari 2023 16:22 WIB

Seorang pemulung mencari sampah pelastik di Kawasan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, 8 Januari 2016. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penduduk miskin periode Maret 2015 sebanyak 28,59 juta jiwa baik di perkotaan maupun di pedesaan. Jika dibanding periode September 2014, angka penduduk miskin bertambah 27,73 juta orang. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS melaporkan jumlah penduduk miskin pada September 2022 sebesar 26,36 juta orang. Angka itu setara dengan 9,57 persen dari total populasi penduduk Indonesia.

Jumlah tersebut naik 200 ribu jiwa dibandingkan Maret 2022. Kendati begitu, Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan angka itu lebih rendah 0,14 juta dibandingkan September 2021. Lantas, bagaimana cara BPS mengukur kemiskinan dan apa kriterianya?

Baca: Jumlah Penduduk Miskin Indonesia Capai 26,36 Juta Orang, Ini Lima Fakta Baru

Kriteria Orang Miskin di Indonesia

Dikutip dari laman resmi BPS, untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar. Konsep ini mengacu pada Handbook on Poverty and Inequality oleh Bank Dunia. Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi makanan.

Menurut departemen survei statistik non pemerintahan ini, penduduk dikategorikan miskin jika memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Adapun Garis Kemiskinan adalah pengeluaran minimum yang diperlukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya selama sebulan.

Advertising
Advertising

Garis Kemiskinan terdiri dari dua kategori, yakni Garis Kemiskinan Makanan dan Garis Kemiskinan Non Makanan. Untuk mengetahui seseorang dikategorikan miskin yaitu dengan menghitung jumlah keseluruhan pengeluaran minimumnya terkait makanan dan non makanan tersebut.

BPS biasanya menggunakan kelompok referensi (reference population) untuk mengukur Garis Kemiskinan secara keseluruhan. Jumlah sampel yang diambil adalah 20 persen penduduk yang berada di atas Garis Kemiskinan Sementara. Kelompok referensi ini didefinisikan sebagai penduduk kelas marginal.

Adapun cara menghitung Garis Kemiskinan Sementara yaitu dihitung berdasarkan Garis Kemiskinan periode sebelumnya yang di-inflate dengan inflasi umum. Dari kelompok referensi tersebut, kemudian dihitung Garis Kemiskinan Makanan dan Garis Kemiskinan Non-Makanan-nya.

Setelah kedua kategori ini dihitung dan dijumlahkan, barulah Garis Kemiskinan diperoleh untuk menentukan seseorang dikategorikan sebagai miskin atau tidak.

Berikut kriteria kemiskinan menurut BPS, total ada 14 kriteria yaitu:

1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 meter persegi per orang.

2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah, bambu, atau kayu murahan.

3. Jenis dinding tempat tinggal dari bambu, rumbia, kayu berkualitas rendah atau tembok tanpa diplester.

4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar atau bersama-sama dengan rumah tangga lain.

5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.

6. Sumber air minum berasal dari sumur, mata air tidak terlindung, sungai, atau air hujan.

7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar, arang, atau minyak tanah.

8. Hanya mengonsumsi daging, susu, atau ayam dalam satu kali seminggu.

9. Hanya membeli satu set pakaian baru dalam setahun.

10. Hanya sanggup makan sebanyak satu atau dua kali dalam sehari.

11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas atau poliklinik.

12. Sumber penghasilan kepala rumah tangga di bawah Rp. 600 ribu per bulan.

13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga yaitu tidak sekolah atau tidak tamat SD atau tamat SD.

14. Tidak memiliki tabungan atau barang yang mudah dijual dengan minimal Rp. 500 ribu seperti sepeda motor kredit atau non kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Kemiskinan dan Ketimbangan di Yogyakarta Tinggi Ekonomi, Ungkap Penyebabnya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

1 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

8 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

8 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

5 Panduan Terhindar dari Sambaran Petir

8 hari lalu

5 Panduan Terhindar dari Sambaran Petir

Selain banjir, sambaran petir menjadi bencana yang berbahaya dan patut untuk diwaspadai saat musim hujan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

12 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

12 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

12 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya