Kemiskinan dan Kebahagiaan di Yogya Tinggi, Ekonom Sebut Budaya Nrimo Jadi Penyebab

Minggu, 22 Januari 2023 12:23 WIB

Warga menjemur pakaian di bantaran rel kereta api, Lempuyangan, Yogyakarta, Rabu, 18 Januari 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi provinsi termiskin di Pulau Jawa pada September 2022 dengan jumlah orang miskin sebanyak 463.630 jiwa, meningkat dibandingkan periode Maret 2022 sebanyak 457.760 orang. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara mengungkap penyebab mengapa kemiskinan di Yogyakarta tinggi, tapi kebahagiaannya juga tinggi. Menurut dia, budaya nrimo (menerima) menjadi penyebab.

"Kenapa ketimpangannya tinggi, kemiskinannya juga (tinggi), tapi di satu sisi kok harapan hidup, kemudian juga kebahagiaannya bagus? Ya itu karena budaya lokal yang disebut nrimo, nrimo ing pandum, jadi artinya dia itu cenderung menerima apa adanya," kata Bhima melalui keterangan tertulis pada Tempo, Minggu, 22 Januari 2023.

Baca: Cara Yogyakarta Andalkan Pariwisata Demi Hapus Predikat Provinsi Termiskin di Jawa

Dia menyebut, budaya ini sebetulnya bersifat permisif terhadap kemiskinan. Sebab, budaya tersebut meyakini bahwa kemiskinan adalah pemberian atau harus ikhlas menerima pemberian Tuhan.

"Jadi, ada daerah-daerah dengan budaya nrimo atau budaya permisif, saya bilangnya permisif yang cukup kuat, bahkan mungkin di Nepal, di negara lainnya. Itu yang kemudian memiliki dimensi kehidupan bagi warga lokal (untuk) tidak hanya mengejar keuntungan materialistis," lanjut Bhima.

Advertising
Advertising

Namun, dari sudut pandang ekonomi hal tersebut salah. Dari sudut pandang ekonomi, harusnya ada korelasi antara kebahagiaan dan kesuksesan.

"Contohnya apa? Ya negara-negara paling bahagia di dunia adalah negara-negara Skandinavia, ekonominya bagus, tingkat pemerataannya iya (bagus), dari sisi pendapatan per kapita masuk ke nagara maju, kemudian juga dari kebahagiaan tinggi," paparnya.

Menurutnya, budaya permisif tersebut harus diubah hrs bahwa kondisi kemiskinan tidak bisa diterima. Ia mengatakan perlu intervensi terhadap hal ini.

"Salah satu intervensi yang harus dilakukan itu sebenarnya upah minimum. Jadi, kalau upah minimum warga lokalnya juga naik maka gap ketimpangan dengan para pendatang itu semakin menyempit. Nah, ini yang harus dilakukan oleh Pemda Yogya," tutur Bhima.

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya menyebutkan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi provinsi termiskin di Pulau Jawa per September 2022. Meski Yogyakarta menjadi daerah tujuan utama kunjungan wisatawan nusantara, namun berdasarkan perhitungan angka kemiskinan DIY tercatat sebesar 11,49 %. Persentase ini berada di atas rerata nasional, yaitu 9,57%.

Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah DIY Beny Suharsono mengatakan kemiskinan semestinya bukan hanya dilihat dari statistik angka saja. Namun harus juga dilihat bagaimana kehidupan masyarakat dengan parameter-parameter lain. Seperti tingkat harapan hidup, tingkat pendidikan, tingkat kebahagiaan dan lainnya. “Bisa dilihat, angka-angka ini sering kontradiksi yang tidak sesuai dengan paradoks atau anomali di Yogyakarta," kata dia.

Benny merinci berdasarkan statistik, soal usia harapan hidup, soal angka kebahagiaan, soal angka harapan rata-rata lama sekolah, soal indeks kesejahteraan di Yogyakarta, menunjukan hal yang bertolak belakang dengan angka statistik kemiskinan itu.

Benny menuturkan saat ini Pemda DIY telah menetapkan 15 kecamatan, terutama di Kabupaten Kulon Progo dan Gunungkidul sebagai fokus penanganan kemiskinan. Kantong-kantong kemiskinan di DIY itu dipetakan sebagian besar berada di area selatan provinsi itu.

"Kami menargetkan penanganan kemiskinan ekstrem di sejumlah kantong kemiskinan bisa selesai tahun 2024," kata Beny, Sabtu, 21 Januari 2023.

AMELIA RAHIMA SARI | PRIBADI WICAKSONO

Baca: Sri Mulyani Buka-bukaan Soal Utang untuk Pembangunan Kampus

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

3 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

7 hari lalu

Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

Merasa terjebak dalam hubungan tak bahagia? Berikut tanda Anda harus mengakhiri hubungan karena sudah tak mungkin diperbaiki.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

7 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

8 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

8 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

10 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sarankan APBN 2025 Fokus pada Sejumlah Sektor, Makan Siang Gratis Ditunda

10 hari lalu

Ekonom Sarankan APBN 2025 Fokus pada Sejumlah Sektor, Makan Siang Gratis Ditunda

Prabowo berjanji jika terpilih sebagai presiden, dia akan melaksanakan program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

10 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

14 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

14 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya