Buwas Kembali Ungkit Mafia Beras, Satgas Pangan Polri Klaim Sudah Kantongi Nama Pelaku

Sabtu, 21 Januari 2023 12:29 WIB

35 ribu cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog, Jakarta Utara akan disalurkan ke seluruh Jabodetabek melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). TEMPO/Riani Sanusi Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Tugas (Sagas) Pangan Polri menyatakan akan terus menyelidiki laporan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas soal adanya mafia beras. Keberadaan mafia beras tersebut diduga menjadi penyebab tingginya harga beras di Tanah Air sejak akhir tahun lalu.

Wakil Kepala Satgas Pangan Polri, Helfi Assegar mengatakan pihaknya bakal memberikan peringatan keras hingga penegakan hukum pada para mafia tersebut.

Baca: Buka-bukaan Soal Mafia, Buwas: Kalau Harganya Jadi Mahal, Kesalahan Bukan di Bulog

"Apabila sudah diberikan peringatan tetapi tidak bisa (mematuhi), kita harus lakukan penegakan hukum. Ada hal-hal khusus yang jadi target kami dan tentu akan dilakukan pendalaman," kata Helfi di kantor Bulog Jakarta pada Jumat, 20 Januari 2023.

Menurut dia, pendalaman atas kasus ini amat mendesak agar distribusi cadangan beras pemerintah (CBP) ke seluruh wilayah Indonesia tidak terganggu, sehingga kenaikan harga bisa diredam. Terlebih kenaikan harga beras berkontribusi mendorong tingkat inflasi nasional.

Advertising
Advertising

Helfi berujar Satgas Pangan sudah mengantongi sejumlah pelaku dan telah menghentikan kegiatannya. Ia pun memperingatkan kepada para pedagang agar berhenti menjual beras Bulog dengan harga tinggi. Adapun Bulog membanderol harga beras sebesar Rp 8.300 per kilogram.

Buwas blak-blakan soal mafia beras

Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas bicara blak-blakan soal mafia. "Sebenarnya saya sudah tahu dan saya tidak bodoh-bodoh amat kalau tanda kutip ada mafia. Memang ada," kata Buwas.

Karena itu, ia mengklaim mahalnya harga beras bukan disebabkan oleh kesalahan Bulog. Menurut dia, Bulog sudah menjual beras ke pasaran dengan harga murah dan telah menggelontorkan ratusan ribu ton pasokan untuk meredam lonjakan harga.

Kendati demikian, Buwas enggan mengungkapkan lebih lanjut soal pelaku yang ia sebut mafia itu. Tetapi dia mengaku sudah mengantongi barang bukti berupa video rekaman yang menunjukan ada intimidasi terhadap pedagang agar mau membeli beras dengan harga yang tinggi.

"Saya melepasnya dengan harga Rp 8.300 per kilogram. Seharusnya dengan Rp 8.300 sampai konsumen ya Rp 9.000, lah. Tapi yang terjadi harganya tetap tinggi," ujar Buwas.

Baca juga: Mafia Beras Tak Lekang Dimakan Zaman, Ini Deretan Faktanya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

22 jam lalu

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Jumat, 3 Mei 2024, dimulai dari harta kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang belakangan jadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

1 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

1 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

1 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

10 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

10 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

11 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

11 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

12 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

15 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya