Jumlah Penduduk Miskin Indonesia Capai 26,36 Juta Orang, Ini Lima Fakta Baru

Senin, 16 Januari 2023 21:00 WIB

Ilustrasi Kemiskinan Jakarta. Ed Wray/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 difokuskan kepada penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan memang beralasan. Pasalnya masih tingginya jumlah penduduk miskin di Indonesia.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) disebutkan bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2022 mencapai 26,36 juta orang. Jika dibandingkan pada Maret 2022, jumlah penduduk miskin di Indonesia meningkat sebesar 9,57 persen atau bertambah sebanyak 0,20 juta orang.

Baca: 73 Ribu Warga Kab Bogor Miskin Ekstrem, Pendapatannya Rp 29 Ribu per Hari

Namun jika dibandingkan dengan September 2021, angka itu menurun sebanyak 0,14 juta orang yang mencapai 26,5 juta orang.

Lalu, kenapa jumlah penduduk miskin bisa bertambah? Bagaimana perbandingannya dengan masyarakat miskin pedesaan? Berikut fakta yang diolah Tempo:

Advertising
Advertising

1. Kenaikan BBM dan PHK

Jumlah angka kemiskinan pada September 2022 ini dipengaruhi oleh berbagai peristiwa seperti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Sepanjang September 2022 terjadi pemutusan hubungan kerja di sektor padat karya seperti industri tekstil, alas kaki, serta perusahaan teknologi. Ini yang sudah kita lalui pada September 2022," ujar Kepala BPS, Margo Yunowo.

Selanjutnya: Kemiskinan Terkonsentrasi di Pulau Jawa

<!--more-->

2. Penduduk Miskin Perkotaan Meningkat

Dari 26,36 juta orang penduduk miskin, dibagi menjadi wilayah perkotaan dan perdesaan. Dibanding Maret 2022, jumlah penduduk miskin September 2022 perkotaan meningkat sebanyak 0,16 juta orang. Dari 11,82 juta orang pada Maret 2022 menjadi 11,98 juta orang pada September 2022.

Pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan meningkat sebanyak 0,04 juta orang. Dari 14,34 juta orang pada Maret 2022 menjadi 14,38 juta orang pada September 2022.

3. Terkonsentrasi di Pulau Jawa

"Pada September 2022, jumlah penduduk miskin masih terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Sumatra. Namun hanya Pulau Sumatra yang menunjukkan penurunan kemiskinan 0,02 persen poin. Peningkatan kemiskinan terjadi di semua pulau paling banyak Maluku dan Papua," kata Margo.

4. Garis Kemiskinan

Garis Kemiskinan pada September 2022 tercatat sebesar Rp535.547,00/kapita/ bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp397.125,00 (74,15 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp138.422,00 (25,85 persen).

Pada September 2022, secara rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,34 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp2.324.274,00/rumah tangga miskin/bulan.

5. Tingkat Pengangguran Terbuka Turun

Meski demikian, BPS mencatat bahwa perekonomian triwulan III/2022 tumbuh sebesar 5,72 persen (year on year) atau lebih tinggi daripada triwulan I/2022 yang sebesar 5,01 persen.

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) juga turun pada Agustus 2022 sebesar 5,86 persen atau turun jika dibandingkan TPT Agustus 2021 yang sebesar 6,49 persen.

"Namun demikian kabar menggembirakan dari ketenagakerjaan yaitu meningkatnya proporsi pekerja penuh, di mana tren pekerja penuh itu meningkat dari 64,30 persen pada Agustus 2021 menjadi 68,46 persen pada Agustus 2022," katanya.

ANTARA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

2 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

6 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

6 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

6 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

8 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Tony Blair dan Prabowo Subianto berdiskusi membahas isu-isu global dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju

Baca Selengkapnya