Bulog Beberkan Alasan Kenapa Tak Kunjung Impor Kedelai

Senin, 16 Januari 2023 09:56 WIB

Pekerja menumpuk karung kedelai saat pabrik mogok kerja selama 3 hari di sentra tahu tempe Cibuntu, Bandung, Ahad, 30 Oktober 2022. Harga tahu akan naik dari semula Rp 55.000 per papan jadi Rp 60.000 per papan. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Umum (Perum) Bulog buka suara soal kritik dari Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ihwal penugasan impor kedelai yang tak kunjung dilakukan sejak November tahun lalu.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik, Perum Bulog Mokhamad Suyamto tak menampik pihaknya menghadapi kendala dalam melakukan impor kedelai. Namun, Bulog sebetulnya sudah berencana mengimpor dari Afrika Selatan namun terkendala soal perizinan dan karantina. "Kami kesulitan di Afrika karena prosedur karantinanya," ujar Suyamto saat ditemui di Cilegon, Banten pada Ahad, 15 Januari 2023.

Baca: Beras Impor Datang Terlambat Kian Dekati Panen Raya, Harga Gabah Bisa Jeblok jadi Rp 3.500?

Tetapi, ia memastikan kedelai impor dari Afrika itu akan datang sekitar pertengahan Maret 2023. Di sisi lain, Bulog juga saat ini sedang menjajaki kerja sama impor dengan Kanada dan Amerika.

Suyamto menyebut harga kedelai impor tersebut sebesar Rp 12.000 per kilogram dan akan diberikan subsidi selisih harga sebesar Rp 1.000, sehingga perajin akan menerima harga sebesar Rp 11.000 per kilogram.

Advertising
Advertising

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan keterlambatan impor kedelai oleh Bulog membuat harga kedelai di dalam negeri naik, sehingga menjadi keluhan para perajin. Terlebih komoditas kedelai di Tanah Air masih bergantung pada impor.

"Dari November sampai Desember enggak nongol-nongol. Saya protes keras. Katanya datang Januari, tapi ini sudah tanggal berapa, saya kira ini gak jadi barangkali," ucap Zulhas saat ditemui di Cilegon pada Ahad, 15 Januari 2023.

Akhirnya pemerintah mengimpor kedelai melalui perusahaan importir swasta, PT FKS Multi Agro, sebanyak 56.000 ton dengan harga Rp 12.000 per kiogram. Kedelai impor itu berasal dari New Orleans, Amerika Serikat dan telah tiba pada Ahad, 15 Januari.

Dari jumlah total 56.000 ton yang diimpor itu, sebanyak 30.000 ton akan didistribusikan ke wilayah Jabodetabek. Sedangkan sisanya ke Semarang dan Cilacap, Jawa Tengah.

Untuk mempercepat pendistribusian, pemerintah akan menggandeng Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), Perum Bulog, dan PT RNI (Persero).

RIANI SANUSI PUTRI

Baca: Usul Beri Subsidi Importir Kedelai, Mendag: Sama Pengusaha Saya Percaya, Kalau Bulog Lama

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

1 hari lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

PAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo

1 hari lalu

PAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo

Politikus PAN Eko Hendro Purnomo atau beken sebagai komedian Eko Patrio tengah disiapkan partainya untuk membantu kabinet Prabowo Subianto. Alasannya?

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

1 hari lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

1 hari lalu

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

1 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

2 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

3 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

3 hari lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

3 hari lalu

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya