Alasan PT Nikomas Gemilang Kurangi Karyawan: Harga Bahan Baku Tinggi hingga Pesanan Turun

Kamis, 12 Januari 2023 15:26 WIB

Ilustrasi PHK. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta -PT Nikomas Gemilang mengungkapkan ada empat tantangan utama yang dihadapi perusahaan sepatu olahraga itu hingga akhirnya menyerah dan memilih mengurangi jumlah karyawannya.

Mulai dari adanya konflik Rusia Ukraina di awal tahun 2022, kenaikan harga bahan bakar secara global, tingkat inflasi yang tinggi, penurunan pesanan hingga pengaruh berbagai faktor internasional lainnya yang menyebabkan pasar sepatu olahraga menurun, sementara harga bahan baku terus meningkat.

“Tahun 2022 seharusnya menjadi tahun pemulihan industri sepatu olahraga (setelah pandemi Covid-19),” kata Humas PT Nikomas Gemilang Danang Widi dalam keterangan resmi yang diterima Tempo, Kamis 12 Januari 2023.

Baca Juga: Berkaca Kasus PT Nikomas Gemilang, Apindo Kembali Singgung Aturan No Work No Pay

Danang mengungkapkan, tantangan tersebut menimbulkan reaksi berantai dan kondisi yang cukup serius melanda industri sepatu olahraga. Hal itu terlihat sejak kuartal ketiga tahun lalu, pabrik sepatu mulai merumahkan karyawannya, termasuk PT Nikomas Gemilang.

Advertising
Advertising

PT Nikomas Gemilang yang merupakan produsen sepatu olahraga Nike, Adidas dan Puma itu mengumumkan akan mengurangi jumlah karyawannya dengan menawarkan paket pengunduran diri sebanyak 1.600 orang secara sukarela.

Terpisah, Anggota Dewan Pembina Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Anton J Supit mengatakan, kondisi perusahaan utamanya perusahaan yang mengandalkan pasar ekspor seperti PT. Nikomas Gemilang, memang sedang mengalami kemerosotan permintaan.

"Sejak pertengahan tahun lalu sudah ada signal permintaan pasar dunia itu khususnya Amerika dan Uni Eropa itu menurun drastis," kata Anton kepada Tempo, Rabu 11 Januari 2022.

Anton mengatakan, penurunan permintaan itu tidak tanggung-tanggung, bahkan mencapai rata-rata 50 persen dari permintaan normal. "Kenapa rata-rata, karena tidak semua pabrik, ada yang tidak sampai bahkan ada yang lebih dari 50 persen," kata Anton.

Anton mengatakan, bukan hanya industri sepatu, bahkan pabrik garmen pun juga mengalami penurunan pesanan hingga 30 persen juga sektor furniture. "Termasuk karet, permintaan ekspor karet kita menurun, dan banyak lagi sektor yang mengalami penurunan permintaan," kata Anton.

Baca Juga: Profil PT Nikomas Gemilang, Produsen Sepatu yang Tawarkan Pengunduran Diri 1.600 Pekerjanya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

1 hari lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin akan Panggil Manajemen Perusahaan

2 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin akan Panggil Manajemen Perusahaan

Kementerian Perindustrian merekomendasikan pembukaan kembali pabrik sepatu Bata karena banyak pekerja yang terdampak.

Baca Selengkapnya

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

6 hari lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

14 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

15 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

16 hari lalu

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

Salah satu karyawan Google pun buka suara terkait PHK yang dilakukan Google terhadap 28 karyawan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

16 hari lalu

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

Perusahaan yang melakukan PHK perlu memperhatikan beberapa ketentuan mengenai hak dan kewajibannya terhadap karyawan.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

19 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

19 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

38 hari lalu

Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

Hingga detik ini, RM, mahasiswa Universitas Jambi itu menyimpan kisah pilu ferienjob dengan kedok magang mahasisw dengan tidak memberitahu keluarga.

Baca Selengkapnya