Proyeksi IHSG 2023, Alasan Perlu Waspada di Semester I dan Peluang di Semester II

Senin, 9 Januari 2023 15:05 WIB

Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 4 Juli 2022. Mengutip data RTI, Senin (4/7) IHSG pada awal pekan ini melemah ke level 6.639 atau terpangkas 155 basis poin atau anjlok 2,28 persen. TEMPO/Tony Hartawan


"Memang ada faktor yang agak di luar prediksi yaitu Cina yang mendadak mengubah kebijakannya tentang zero COVID di Desember. Ia membuka diri sehingga terjadi balancing portfolio. Makanya di Desember kita gak ada Santa Claus Rally, terlihat ada dana asing yang keluar dari pasar kita," ujar Hans.

Secara umum isu sentral yang akan dihadapi pada tahun ini yaitu bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), yang masih beberapa kali akan menaikkan suku bunga meski relatif terkendali, yang diperkirakan juga akan diikuti oleh bank sentral lainnya seperti European Central Bank (ECAB) dan Bank of England (BoE).

"Tampaknya mereka akan mengekor The Fed, gak akan terlalu agresif. Kemudian pasar menanti apakah inflasi benar-benar turun tidak, indikasi awal inflasi di AS sudah turun terus ya menjadi 7,1 persen dari paling tinggi 9,1 persen. Eropa juga turun inflasinya dari paling tinggi di November, lalu mulai turun di Desember dan diperkirakan akan turun turus," kata Hans.

Investor kemungkinan akan keluar dari saham-saham berkapitalisasi besar pada paruh pertama tahun ini, termasuk sektor perbankan, katanya, namun akan kembali dibeli pada semester II.

Advertising
Advertising

Sementara untuk komoditas diprediksi hanya bagus sampai musim dingin lalu terkoreksi saat musim dingin berakhir. Sedangkan sektor teknologi berpeluang rebound pada paruh kedua 2023.

Ia menambahkan satu tahun menjelang pemilihan umum (pemilu), biasanya IHSG mengalami kenaikan 14-15 persen seiring meningkatnya belanja.

"Belanja itu mungkin akan ada Rp120 sampai Rp270 triliun yang meningkat karena pemilu, sehingga sektor consumer goods itu menarik. Biasa setahun sebelum pemilu indeks bisa naik 14-15 persen, kalau tahun pemilu 10 persenan ada," ujar Hans.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

3 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

4 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

4 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama hari ini, menutup sesi di level 7,082.9 atau -0,22 persen.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

5 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

7 hari lalu

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

Dinamika kebijakan Bank Sentral Amerika diprediksi masih memberi pengaruh pada penurunan IHSG pekan depan

Baca Selengkapnya