Angka Pengangguran dan Kemiskinan Belum Turun Meski Ekonomi Tumbuh, Kenapa?

Senin, 9 Januari 2023 14:55 WIB

Ilustrasi kemiskinan Jakarta. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) Kamrussamad meminta seluruh pihak untuk memperhatikan angka pengangguran dan kemiskinan yang belum mengalami penurunan signifikan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir di Indonesia.

“Angka pengangguran dan kemiskinan, kita semua mengetahui bahwa belum mengalami signifikansi penurunan dalam lima tahun ini, walaupun pertumbuhan ekonomi sudah mulai membaik,” kata Kamrussamad dalam diskusi "Economic Outlook 2023" di Jakarta, Senin 9 Januari 2023.

Dia mengatakan Indonesia perlu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas untuk membuka lapangan pekerjaan baru, sekaligus menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan pada tahun-tahun mendatang.

Dia berharap HIPKA sebagai wadah para pengusaha dari berbagai wilayah di Indonesia, dapat bersinergi dengan pemerintah untuk mendorong terciptanya berbagai lapangan pekerjaan baru.

“Kita ingin mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas, sehingga memberikan impact kepada penciptaan lapangan kerja, pengurangan angka pengangguran dan penurunan angka kemiskinan,” kata Kamrussamad.

Dalam kesempatan sama Kepala Badan Supervisi Bank Indonesia (BI) Edhie Purnawan menyampaikan tahun 2023 adalah momentum bagi Indonesia untuk mendorong pertumbuhan di berbagai sektor, sehingga dapat menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan.

Selanjutnya: momentum bagi Indonesia untuk mengakselerasi pertumbuhan ...

<!--more-->

Alasannya, menurut dia, bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) cenderung tidak akan terlalu agresif dalam menaikkan suku bunga acuannya pada 2023, sehingga bisa menjadi momentum bagi Indonesia untuk mengakselerasi pertumbuhan.

Dia mengatakan BI akan terus menjaga kestabilan nilai tukar rupiah, menjaga kestabilan inflasi, serta mendorong sistem pembayaran dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan Indonesia.

Sementara itu Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari menyampaikan OJK telah membentuk 482 Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di berbagai wilayah di Indonesia, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat

“Kami mendorong pelaku jasa keuangan melakukan bisnis matching,” kata Friderica.

Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka Indonesia sebesar 5,86 persen atau sebanyak 8,41 juta orang per Agustus 2022, atau naik dari sebelumnya 8,40 juta orang pada Februari 2022.

BPS juga mencatat jumlah penduduk miskin Indonesia sebanyak 26,16 juta jiwa dan tingkat kemiskinan Indonesia sebesar 9,54 persen pada Maret 2022. Sementara itu UMKM tercatat memberikan sumbangan terhadap PDB nasional sebesar 61,1 persen dan penyerapan tenaga kerja sebesar 97,1 persen.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

1 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

3 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

5 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

5 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

7 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Tony Blair dan Prabowo Subianto berdiskusi membahas isu-isu global dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

9 hari lalu

Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

Kurs rupiah ditutup menguat ke level Rp 16.179 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya