Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Puncak Mudik Natal, INACA Minta Maskapai Waspada
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 27 Desember 2022 10:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Indonesia (INACA), Bayu Sutanto, mengatakan pihaknya selalu memberikan pesan kewaspadaan kepada maskapai mengenai tren cuaca ekstrem selama musim libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Menurut dia, seluruh maskapai haru mengikuti prosedur keselamatan penerbangan.
“Kita selalu menyampaikan pesan kewaspadaan dengan terjadinya tren cuaca ekstrem saat mudik liburan nataru dan mengikuti prosedur keselamatan penerbangan,” ujar dia kepada Tempo pada Selasa, 27 Desember 2022.
Baca: Menhub Ingatkan Maskapai Penerbangan: Jangan Pasang Tarif Tinggi
Bayu menuturkan, visibility di setiap bandara akan berkurang setiap terjadi fenomena cuaca yang ekstrem. Selain itu setiap bandara juga akan berbeda-beda tingkat visibility-nya.
Dia meminta kepada perusahaan penerbangan untuk tetap sesuai dengan prinsip yang mengutamakan keselamatan penerbangan. Karena, kata Bayu, tentu dengan adanya fenomena cuaca ekstrem akan mempengaruhi jadwal take off dan landing yang ditunda.
“Sehingga sejumlah besar penerbangan akan delay atau tertunda,” ucap Bayu.
Selain itu, dia melanjutkan, untuk kenyamanan penumpang, maskapai diharapkan selalu mengkomunikasikan kemungkinan terjadinya delay. “Juga sebelum keberangkatan pihak maskapai akan memberikan informasi tentang terjadinya delay akibat cuaca selama musim liburan Natar ini,” tutur Bayu.
Sementara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah berencana melakukan modifikasi cuaca untuk mengantisipasi cuaca ekstrem selama mudik Nataru. Kemenhub, kata Budi Karya, tengah berkoordinasi dengan BMKG, BNPB, TNI, dan Polri.
“Kami sebenarnya sudah memutuskan, dengan Kakorlantas, TNI, dan juga BNPB, jika hari ke depan ada satu potensi hujan yang besar, dilakukan kegiatan hujan buatan (atau biasa dikenal operasi teknologi modifikasi cuaca) yang dijatuhkan ke laut,” kata Budi Karya di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Senin, 26 Desember 2022.
Selanjutnya: Budi Karya mengaku telah melakukan perjalanan ...
<!--more-->
Budi Karya mengaku telah melakukan perjalanan menggunakan helikopter bersama Kepala BMKG Dwikorita Karnawati untuk memantau kondisi cuaca di Indonesia. Dia berkeliling sampai Cirebon dan Merak-Bakauheni.
Berdasarkan informasi dari Kepala BMKG, Budi Karya menyebut cuaca ekstrem tidak terjadi begitu saja. Secara makro, tutur dia, ada awan yang bergerak ke arah Indonesia, yang mengakibatkan anomali cuaca terjadi.
Operasi teknologi modifikasi cuaca dilakukan sebagai antisipasi atas potensi hujan yang terjadi di beberapa wilayah dan mengakibatkan banjir. “Hari ini rencananya akan dilakukan (hujan buatan), tapi batal karena dari prediksi belum aman,” ucap dia.
Keputusan membuat hujan buatan akan diputuskan dalam satu hingga dua hari mendatang menjelang puncak mudik Nataru. Puncak mudik diperkirakan berlangsung mulai 30 hingga 31 Desember 2022.
Selain modifikasi hujan, pemerintah menyusun rekayasa lalu lintas, seperti contra flow, one way, dan sebagainya. Budi Karya melanjutkan, saat ini potensi banjir tetap ada kendati sejumlah skenario telah disusun. Sebab, ucap dia, tidak semua perkiraan BMKG aktual.
Karena itu, Budi Karya meminta masyarakat tetap waspada dan mengimbau agar tidak perlu bepergian jika tidak ada keperluan mendesak. “Perjalanan tetap kita kawal, tapi seyogianya masyarakat sedikit menahan diri. Karena secara makro, dari Lampung sampai Jawa Timur, itu memang cuaca ekstrem,” kata Budi Karya.
MOH KHORY ALFARIZI | YOHANES PASKALIS
Baca juga: Minta INACA Percepat Pemulihan Industri Penerbangan, Budi Karya Soroti Ketepatan Waktu Maskapai
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.