Rupiah Menguat Tipis di 15.596 per Dolar AS, Analis: Dipengaruhi Pertumbuhan Domestik

Senin, 19 Desember 2022 16:55 WIB

Petugas penukaran mata uang asing tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen ke level 14.200. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kurs rupiah menguat tipis 0,01 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Senin, 19 Desember 2022. Data Bloomberg di pasar spot menunjukkan nilai tukar rupiah menguat 1,5 poin ke 15.596 per dolar AS.

Sementara indeks dolar ditutup melemah 0,4 persen ke level 104,39. Tak hanya rupiah yang menguat, tapi juga sejumlah mata uang di Asia Pasifik lainnya.

Baca: Rupiah Menguat di Level Rp 15.598, Ekspor Mampu Topang Ekonomi RI

Beberapa mata uang yang ditutup menguat yakni won Korea Selatan naik 0,38 persen, dolar Singapura 0,28 persen, rupee India 0,26 persen, Hong Kong naik 0,2 persen, dan peso Filipina 0,18 persen.

Sedangkan mata uang kawasan Asia yang melemah pada hari ini adalah baht Thailand 0,12 turun persen, yuan Cina 0,11 persen, dolar Taiwan 0,05 persen, dan ringgit Malaysia 0,04 persen.

Faktor pendorong rupiah menguat

Advertising
Advertising

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi membeberkan sejumlah pemicu penguatan rupuah tersebut. Salah satunya adalah adanya kekhawatiran akan potensi resesi dan meningkatnya kasus Covid-19 di Cina membebani sentimen rupiah pada hari ini.

Selain itu, ada faktor ketidakpastian akan pelonggaran pembatasan juga disebut membebani perekonomian Cina. “Sementara negara baru-baru ini mengurangi kebijakan nol-covid yang ketat, negara itu juga menghadapi peningkatan tajam infeksi, yang dikhawatirkan pasar dapat menunda pembukaan kembali secara penuh,” kata Ibrahim dalam riset harian, Senin, 19 Desemner 2022.

Faktor eksternal lainnya adalah adanya kemungkinan Bank of Japan (BoJ) memperketat kebijakan dengan meningkatnya tekanan inflasi. Bank sentral secara umum bakal mempertahankan suku bunga pada tingkat rendah.

Sejumlah pertemuan bank sentral pekan lalu melihat beberapa bank sentral seperti BoE, Federal Reserve AS, dan Bank Sentral Eropa (ECB) telah mengerek suku bunga sebesar 50 basis poin. Sedangkan The Fed dan ECB menyampaikan nada hawkish dengan menjanjikan lebih banyak kenaikan ke depan yang berisiko mengganggu pertumbuhan perekonomian.

Adapun faktor internal yang mempengaruhi penguatan rupiah datang dari kembali tumbuhnya aktivitas usai pandemi Covid-19 disebut telah mempercepat pertumbuhan perekonomian Indonesia. Hal ini turut mendorong kegiatan perekonomian domestik dan ekspor komoditas.

“Meskipun, lajunya akan lebih lambat karena harga komoditas global diperkirakan akan menurun ke depan di tengah meningkatnya ketidakpastian. Sehingga diproyeksikan bahwa ekonomi Indonesia akan menghadapi tantangan ketidakpastian global,” kata Ibrahim.

Di tengah ketidakpastian perekonomian global dan krisis dari berbagai sektor akibat situasi geopolitik, Indonesia berhasil tumbuh 5,72 persen dengan inflasi berada di angka 5,4 persen pada kuartal ketiga tahun 2022.

Lebih jauh, Ibrahim menilai hal terpenting bagi Indonesia adalah menjaga daya beli masyarakat, membuka lapangan kerja seluas-luasnya, dan UMKM masih bergerak cepat. Ia memperkirakan besok rupiah dibuka fluktuatif, tetapi ditutup menguat terbatas di kisaran 15.580 - 15.640 per dolar AS.

BISNIS

Baca juga: RUU PPSK Atur Rupiah Digital hingga Tata Kelolanya, Ini Bunyi Lengkapnya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

4 jam lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

6 jam lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

16 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

16 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

17 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

19 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

20 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya