Luhut Cerita Pernah Ditegur Jokowi karena Pakai Sepatu Merek Italia

Selasa, 13 Desember 2022 21:44 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan), didampingi Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (kiri), berjalan menuju ruangan pembukaan Our Ocean Conference di Nusa Dua, Bali, Senin, 29 Oktober 2018. ANTARA/MediaOOC2018/Prasetia Fauzani

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bercerita pernah ditegur Presiden Joko Widodo alias Jokowi ketika mengenakan sepatu dengan merek Italia. Dulu, ia mengaku tidak pernah menggunakan sepatu buatan lokal lantaran merasa tidak cocok.

“Pernah saya ditegur Bapak Presiden, Pak Luhut pakai sepatu apa? Saya bilang pakai Salvatore Ferragamo. Tapi, tiba-tiba tahun lalu saya bertemu sepatu Indonesia yang saya pakai sekarang dan itu jauh lebih nyaman,” ujar Luhut dalam acara Anugerah Bangga Buatan Indonesia yang disiarkan secara langsung melalui YouTube Kemenko Marves, Selasa, 13 Desember 2022.

Dari pengalaman itulah akhirnya Luhut bersemangat untuk mengenakan produk dalam negeri. Dia merasa bangga ketika memakai produk buatan Indonesia. Karenanya, dia mendorong agar gerakan bertajuk "Bangga Buatan Indonesia" yang diluncurkan pemerintah semakin digencarkan. Sebab, langkah ini bisa menimbulkan dampak besar dari segi perekonomian.

Baca juga: Dampak Subsidi Kendaraan Listrik ke Investasi, BKPM: Jelas Positif, Industri Lebih Agresif

Luhut pun menjelaskan pemerintah terus meningkatkan belanja produk dalam negeri dengan memaksimalkan anggaran Rp 1.200 triliun di APBN dan Rp 400 miliar di BUMN. Jika anggaran tersebut digunakan untuk membeli produk lokal, ia menyebut pemberdayaan. Di sisi lain, dari total belanja itu, investasi yang dihasilkan mendekati US$ 100 miliar.

Advertising
Advertising

“Kita nyari investasi US$ 5 sampai 10 miliar pakai segala macam cara. Tapi ini hanya memindahkan uang dari kantong kiri ke kantong kanan hanya dengan peraturan,” kata dia.

Berdasarkan studi Badan Pusat Statistik (BPS), Luhut mengatakan pemakaian produk dalam negeri bisa berdampak pada pembukaan dua juta lapangan kerja. Sehingga, upaya ini bisa mengurangi angka pengagguran dan kemiskinan. Kontribusinya terhadap perekonomian nasional pun bisa mencapai setidaknya 1,7 persen.

“Ini program baik yang haru didukung dan akan mengurangi pejabat-pejabat yang mungkin ditangkap KPK karena sudah tidak ada yang mau dikorupsi lagi. Semua sudah ada di katalog,” ujar Luhut.

Baca juga: Luhut Beri Sinyal Besaran Subsidi Motor Listrik: Tak Jauh dari Thailand dan Vietnam

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

1 jam lalu

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

Yustinus Prastowo mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Sri Mulyani berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

2 jam lalu

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

Apa kata Presiden Jokowi soal kepastian jadwal Pilkada hingga peluang orang-orang terdekat dalam pemilihan kepala daerah?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

2 jam lalu

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

11 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

11 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

13 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

14 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

14 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

14 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

15 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya