Rupiah Hari Ini Diprediksi Bergerak di Level Rp 15.400

Senin, 5 Desember 2022 07:35 WIB

Petugas tengah merapikan uang dolar Amerika pecahan 100 dolar dan uang Rupiah pecahan 100 ribu di tempat penukaran Valuta Asing di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin, 17 Oktober 2022. Rupiah ditutup turun 60,5 poin atau 0,39 persen menjadi Rp 15.487,5 per dolar AS. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Rupiah diprediksi berfluktuasi pada perdagangan Senin, 5 Desember 2022. Mata uang garuda kemungkinan akan bergerak di level Rp 15.400-15.470 sepanjang hari ini.

"Mata uang rupiah sebelumnya ditutup menguat 137 point walaupun sempat menguat 145 point di level Rp 15.426 (Jumat, 3 Desember)," tutur Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya seperti dikutip pada Senin.

Dari sisi internal, rupiah ditopang oleh respons positif pasar terhadap rilis data inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Indeks harga konsumen per November 2022 secara year on year mencatatkan inflasi 5,42 persen. Inflasi ini lebih rendah dibandingkan dengna Oktober yang menyentuh 5,71 persen.

Baca juga: Rupiah Kembali Menguat di Level Rp 15.563 per Dolar AS Sore Ini

Pada saat yang sama, pemerintah meyakinkan pasar bahwa perekonomian nasional berada dalam tren positif. Pasar tumbuh kuat. Dengan begitu, proses pemulihan ekonomi diyakini terus terjaga. Kendati demikian, Ibrahim menuturkan pemerintah perlu tetap waspada terhadap ancaman risiko global.

Advertising
Advertising

Sementara itu dari sisi global, pasar masih khawatir terhadap risiko faktor geopolitik dan penerapan zero-covid-policy di Cina yang menyebabkan ekonomi negara itu melambat. Dampak pengetatan kebijakan moneter di negara maju untuk pengendalian inflasi juga diperkirakan berpengaruh ke negara berkembang.

Di luar itu semua Ibrahim melihat Bank Indonesia akan terus merumuskan bauran strategi ekonomi untuk menjaga nilai tukar rupiah. Bank sentral juga diyakini melakukan intervensi besar di pasar valuta asing dan obligasi di perdagangan domestic non-deliverable forward (DNDF), walau berimbas terhadap menurunnya cadangan devisa.

"Namun apa yang dilakukan oleh BI sudah sesuai dengan regulasi yang bertujuan untuk menahan pelemahan mata uang rupiah akibat kenaikan inflasi global," kata Ibrahim.

Baca Juga: Kurs Rupiah Melemah ke 15.728 per Dolar AS, Apa Saja Penyebabnya?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

8 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya