Pemerintah Akan Buka 200 Ribu Hektar Lahan Sorgum, Dimulai dari 15 Ribu Hektare di NTT

Minggu, 4 Desember 2022 20:58 WIB

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memasak nasi goreng sorgum bersama Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Komplek Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada Ahad, 4 Desember 2022. TEMPO/Riani Sanusi Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pemerintah menargetkan pembukaan 200 ribu hektar untuk pengembangan komoditas sorgum. Penanaman telah dimulai tahun ini di Nusa Tenggara Timur pada lahan seluas 15 ribu hektar.

"Saya sudah diberikan akses 10 persennya, berarti 1 juta ton itu kurang lebih ada 200 ribu hektar. Nah ini nanti petani akan menanam," kata dia saat ditemui di Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta pada Ahad, 4 Desember 2022.

Perluasan tanaman sorgum akan terus ditingkatkan secara perlahan. Ia mengungkapkan sorgum sangat potensial sebagai pangan alternatif pengganti nasi. Oleh sebab itu, budidaya sorgum akan terus didorong sebagai antisipasi apabila hasil panen beras rendah.

Terlebih tanaman padi sangat bergantung pada cuaca, sedangkan sorgum relatif lebih kuat ditanam di lahan dengan kadar air yang minim.

Baca: Bapanas Sosialisasikan Nasi Goreng Sorgum di GBK

Advertising
Advertising

“Apabila fenomena el nino atau musim kering datang bisa mengakibatkan krisis pangan, maka untuk mengantisipasi jauh-jauh hari kita sudah mengenalkan sorgum sebagai alternatif, karena sorgum itu tidak perlu banyak air dalam proses tanamnya,” ujarnya.

Selain untuk alternatif pangan, Moeldoko menjelaskan sorgum juga bermanfaat sebagai alternatif pakan ternak unggas selain jagung. Apalagi kebutuhan jagung pakan di Indonesia, kata dia, mencapai 10 juta ton. Selain itu, biji sorgum juga bisa diolah menjadi tepung.

Manfaat sorgum lainnya, 70 persen dari sari tanaman itu mengandung etanol sehingga bisa menjadi alternatif bahan bakar penyeimbang batu bara. Karena itu, pengembangan sorgum juga dinilai dapat membantu pemerintah mencapai target nol emisi karbon pada 2060.

Pemerintah kini sedang membangun ekosistem sorgum secara bertahap, dengan menyiapkan offtaker, industri, dan budidaya. Meski sorgum belum masif ditanam para petani di Indonesia, Moeldoko mengatakan masyarakat tidak perlu ragu menanam sorgum karena pemerintah akan menyiapkan benih sorgum yang unggul. Badan Pangan Nasional pun telah berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mengembangkan riset benih sorgum yang terbaik.

"Karena ini membangun ekosistem maka prosesnya tidak bisa sekaligus, namun perluasannya akan terus bertambah karena sorgum ini dapat ditanam di daerah-daerah marginal. Daerah marginal kita kan cukup banyak,” kata dia.

RIANI SANUSI PUTRI

Baca: Harga Telur Masih Melambung, Bapanas Benahi Tata Kelola Jagung Pakan Ternak

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

20 menit lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

3 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

6 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

12 hari lalu

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) akan menambah 2 ribu SPKLU untuk kendaraan listrik tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

14 hari lalu

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

Iringan kesenian lokal itu sebagai harapan sorgum yang baru pertama kali dibudidayakan di lereng Merapi itu bisa memberikan manfaat.

Baca Selengkapnya

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

14 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

15 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

17 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

18 hari lalu

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.

Baca Selengkapnya

Soal Ratusan Nakes Dipecat di NTT, Komisi IX DPR Sebut Penghargaan Profesi Ini Masih Minim

18 hari lalu

Soal Ratusan Nakes Dipecat di NTT, Komisi IX DPR Sebut Penghargaan Profesi Ini Masih Minim

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati menyoroti kasus pemecatan 249 nakes non ASN di Manggarai, NTT.

Baca Selengkapnya