Industri Farmasi Mengaku Terpukul Selama Obat Sirup Ditarik dari Peredaran

Sabtu, 3 Desember 2022 16:31 WIB

Apoteker memeriksa stok obat sirop yang terindikasi mengandung Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) diatas ambang batas, untuk ditarik dan dikembalikan kepada distributor di Apotek Samudra Farma, Purwokerto, Banyumas, Jateng, Jumat 21 Oktober 2022. Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Banyumas menghentikan penjualan semua produk obat sirop setelah mendapat instruksi dari Kemenkes dan mengembalikan lima produk yang sudah terindikasi berbahaya sesuai temuan BPOM kepada distributor.ANTARA FOTO/Idhad Zakaria

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Noffendri Roestam mengakui industri farmasi sempat terpukul karena penarikan obat sirup karena kasus kandungan yang dianggap berbahaya. Industri bahkan menyetop produksi obat sirup di pasaran.

"Untuk produksi obat sendiri dilakukan sesuai permintaan pasar. Misalnya yang izinnya sudah dicabut, berarti sudah stop produksi,” ujar Noffendri ketika dihubungi oleh Tempo pada Sabtu, 3 Desember 2022.

Baca: Temuan Baru BPOM: Ada Aspek Pemalsuan Kandungan Bahan Baku Obat Sirup

Sebelumnya, obat sirup dilarang beredar karena mengandung etilen glikol dan dietilen glikol yang tidak sesuai batas yang diatur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). BPOM kemudian melakukan proses uji.

“Jadi ini merupakan pukulan berat bagi industri farmasi,” kata Noffendri.

Advertising
Advertising

Selama pengujian berlangsung, obat sirup yang ditarik dari peredaran itu kemudian dikarantina. Ada pula yang izinnya dicabut. Namun kini, setelah pengecekan, BPOM menyatakan 172 obat sirup aman dan industri bisa kembali mengedarkan produk tersebut.

“Nah yang dikarantinakan kalau sudah boleh diedarkan ya dijual, sudah langsung ada di apotek,” kata dia.

Noffendri melanjutkan, ada beberapa obat sirup yang paling banyak dicari selama keberadaannya ditarik di peredaran. Misalnya, obat sirup untuk anak, seperti obat batuk dan flu. Dalam pantauan IAI, setelah BPOM menyatakan 172 produk obat sirup dari 22 industri farmasi telah memenuhi ketentuan dan dapat kembali diedarkan, kini obat sirup tersebut sudah dijual di rak-rak toko obat.

Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia Elfiano Rizaldi menkonfirmasi kabar bahwa obat sirup sudah dapat kembali dijual di apotek. Ia mengatakan produk yang aman akan diedarkan oleh produsen industri farmasi dan segera distribusikan oleh distributor nya ke seluruh fasilitas kesehatan.

DEFARA DHANYA PARAMITHA

Baca juga: Komunitas Konsumen Indonesia Gugat BPOM ke PTUN dan Tuntut Permintaan Maaf

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

10 hari lalu

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

Presiden Jokowi mengharapkan industri kesehatan dalam negeri makin diperkuat.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

11 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

19 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

38 hari lalu

Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

Pakar penyakit dalam menyebut ginjal bisa terganggu hambatan kimiawi seperti etilen glikol hingga kebanyakan makan jengkol.

Baca Selengkapnya

Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

38 hari lalu

Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

Sebagian besar penyakit ginjal dapat dicegah dan diobati apabila ditemukan lebih awal.

Baca Selengkapnya

Doktor Farmasi UI Temukan Daun Gambir Sebagai Produk Herbal Penurun Kolesterol

29 Januari 2024

Doktor Farmasi UI Temukan Daun Gambir Sebagai Produk Herbal Penurun Kolesterol

Berkat penelitiannya ini Nanang memperoleh gelar Doktor Ilmu Farmasi dengan predikat summa cumlaude.

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Tingkatkan Alkes dan Bahan Baku Industri Farmasi Lewat R&D

11 Januari 2024

Ganjar Janji Tingkatkan Alkes dan Bahan Baku Industri Farmasi Lewat R&D

Gagasan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo untuk menyelesaikan polemik bahan baku industri farmasi dan alat kesehatan.

Baca Selengkapnya

India Temukan Kembali Obat Sirup Beracun, Beberapa Bulan setelah Kematian Ratusan Anak

5 Oktober 2023

India Temukan Kembali Obat Sirup Beracun, Beberapa Bulan setelah Kematian Ratusan Anak

Regulator obat-obatan India telah menemukan bahwa obat sirup untuk batuk dan anti-alergi yang dibuat oleh Norris Medicines ternyata beracun

Baca Selengkapnya

DPR Sahkan UU Kesehatan, GP Farmasi Indonesia Siapkan Strategi dan Langkah Taktis Majukan Usaha

9 September 2023

DPR Sahkan UU Kesehatan, GP Farmasi Indonesia Siapkan Strategi dan Langkah Taktis Majukan Usaha

Wakil Ketua GPFI Ferry Soetikno mengemukakan berlakunya UU Kesehatan itu dipastikan membawa perubahan strategis bagi usaha farmasi.

Baca Selengkapnya

Wacana Merger Tiga Maskapai BUMN, Pengamat Ungkap Potensi Holding Airlines

23 Agustus 2023

Wacana Merger Tiga Maskapai BUMN, Pengamat Ungkap Potensi Holding Airlines

Pakar Marketing sekaligus Managing Partner Inventure, Yuswohady, menanggapi perihal wacana merger tiga maskapai BUMN, yaitu Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air

Baca Selengkapnya