Akan Ada Subsidi Beli Motor Listrik Rp 6,5 Juta, Luhut Sebut Lebih Hemat dari Bahan Bakar Fosil
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 1 Desember 2022 10:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana menggelontorkan subsidi untuk pembelian sepeda motor listrik mulai tahun depan. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memperkirakan besaran subsidi bakal berkisar Rp 6 juta per unit sepeda motor.
"Segera mobil listrik kita luncurkan dengan subsidi. Misalnya sepeda motor sedang kita finalisasi. Berapa juta mau kita kasih subsidi sepeda motor. Mungkin Rp 6 juta? Di Thailand mungkin Rp 7 juta, mungkin kita Rp 6,5 juta kira-kira berkisar segitu," kata Luhut pada acara Welcoming Stronger Investment Post-Pandemic, Selasa, 29 November 2022.
Baca: Luhut Peringatkan Investasi Tak Boleh Ada Hambatan: Buat Saya Ada Satu Titik to Kill or To Be Killed
Konsumsi BBM agar bisa ditekan
Saat ini, menurut Luhut, pemerintah masih menggodok kebijakan dan besaran subsidi yang akan diberikan kepada masyarakat untuk pembelian kendaraan bertenaga listrik tersebut.
Dengan memberikan subsidi untuk pembelian kendaraan mobil dan motor listrik itu, pemerintah berharap konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bisa ditekan.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi subsidi energi yang di dalamnya termasuk untuk BBM telah mencapai Rp 184,5 triliun hingga 31 Oktober 2022. Angka itu tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan posisi tahun lalu yang mencapai Rp 144,4 triliun.
Dengan penggunaan kendaraan listrik, Luhut yakin, pengeluaran untuk keperluan transportasi khususnya bagi bahan bakar pun bisa dikurangi. "Kita hitung-hitung tetap akan lebih untung menggunakan sepeda motor listrik dari pada sepeda motor dan mobil (bahan bakar) fosil," katanya.
Selanjutnya: Tak hanya dalam hal pembelian ...
<!--more-->
Tak hanya dalam hal pembelian kendaraan listrik, kata Luhut, pemerintah juga tengah mempersiapkan skema subsidi untuk konversi mesin kendaraan dari konvensional ke berbasis baterai listrik.
Adapun Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya menyatakan insentif bakal menurunkan biaya konversi kendaraan listrik yang kini masih mahal. Bantuan dari pemerintah diharapkan bisa mengurangi hingga separuh dari biaya konversi.
Hingga kini, Budi Karya menyebutkan insentif untuk kendaraan listrik masih dibahas oleh lintas kementerian dan lembaga. Dari hitung-hitungannya, subsidi bisa memangkas biaya konversi hingga setengahnya.
Ia mencontohkan bila sepeda motor yang berusia 5 hingga 10 tahun hendak dikonversi menjadi motor listrik, dibutuhkan biaya sekitar Rp 15 juta. "Kan mahal. Kalau disubsidi separuhnya, katakan lumayan hanya (biaya konversi setelah disubsidi) Rp 7,5 juta," ujar Budi Karya di sela-sela Rapat dengan Komisi V DPR, Kamis, 24 November 2022.
BISNIS
Baca juga: BLT BBM Bakal Cair Lagi Desember, Berikut Cara Cek Penerima dan Penyalurannya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.