10 Cara Hadapi Resesi dan PHK Massal, Salah Satunya: Kelas Menengah Harus Segera Lunasi Utang
Reporter
Andika Dwi
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 1 Desember 2022 05:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kabar resesi di tahun 2023 yang semakin terdengar tak bisa dianggap sepele. Ada baiknya tiap orang membekali diri dengan pengetahuan cukup soal cara menghadapi resesi ekonomi.
Termasuk juga bagi kelas menengah yang rentan terkena imbasnya. Apalagi bahkan sebelum resesi benar-benar datang tahun depan, sejumlah perusahaan telah melakukan PHK massal.
Baca: Jokowi Cerita Semua Pemimpin Negara G20 Khawatirkan Resesi: Rambutnya Tambah Putih
Akibatnya, ribuan pekerja berganti status menjadi pengangguran. Salah satu alasan dilakukan PHK karena perusahaan tertekan dengan biaya operasional. Lantas, apa saja yang harus dilakukan dalam menghadapi ancaman resesi tersebut?
Cara Menghadapi Resesi Ekonomi 2023
Ketika ekonomi global bermasalah, penghentian sejumlah karyawan kerap dijadikan opsi oleh perusahaan. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh pekerja kelas menengah, antara lain:
1. Rencanakan Kemungkinan Terburuk
Dilansir Harvard Business Review, cara menghadapi resesi ekonomi bagi kelas menengah adalah segera mempersiapkan kemungkinan terburuk dari sekarang. Meskipun Anda sempat memperoleh gelar sebagai karyawan teladan, bukan berarti tidak bisa terlepas dari ancaman PHK.
Oleh karen aitu, perlu strategi cerdas dan perencanaan matang untuk menatap masa depan. Pengamat ekonomi Harvard, Janet Banks dan Diane Couto, menyatakan bahwa keberuntungan memang memainkan peranan penting, tetapi bertahan adalah langkah paling konkret.
2. Bertindak Selayaknya Pejuang Hidup
Melawan resesi mungkin terlihat mustahil dan menghasilkan sikap pesimistis. Namun, advisor di perusahaan McKinsey & Company memberikan nasihat bahwa bertindaklah seperti orang yang selamat dari kehancuran perekonomian. Artinya, bersikap percaya diri dan ceria dapat meringankan suasana hati yang buruk akibat bayang-bayang resesi.
3. Beri Harapan pada Atasan
Cara menghadapi resesi ekonomi selanjutnya ialah memperlakukan pemimpin dengan baik dan tanpa tekanan. Pasalnya, ketidakpastian resesi juga menjadi pengalaman berat bagi bos di perusahaan Anda.
Oleh karena itu, saat ini adalah bukan waktu yang tepat untuk memperdebatkan kenaikan jabatan. Sebaliknya, cobalah untuk membantu menangani persoalan dalam lingkungan pekerjaan Anda.
4. Menjadi Karyawan yang Loyal
Belakangan ini, istilah quiet quitting sedang hangat diperbincangkan. Fenomena ini merujuk pada kebiasaan generasi Z yang enggan bekerja di luar job desc mereka.
Selama ada ancaman resesi, alangkah lebih baik jika Anda berkontribusi lebih kepada perusahaan. Karena biasanya pemimpin juga akan mempertimbangkan antusiasme karyawan.
Selanjutnya: 5. Kelola Ulang Anggaran ...
<!--more-->
5. Kelola Ulang Anggaran Bulanan
Mungkin Anda sudah begitu familiar dengan prinsip keuangan 10-20-30-40 yang intinya membagi porsi alokasi pengeluaran menjadi 10 persen untuk sedekah, 20 persen untuk tabungan dan investasi, 30 persen untuk cicilan atau utang, serta 40 persen untuk biaya hidup.
Ketika resesi ekonomi mulai mendekat, tak ada salahnya mengatur kembali pengeluaran. Jangan jadikan angka-angka tersebut sebagai patokan paten. Yang juga penting adalah menghentikan pembelian barang yang tidak perlu dan niatkan untuk menghemat lebih banyak.
6. Persiapkan Dana Darurat
Cara menghadapi resesi ekonomi berikutnya ialah menempatkan uang ekstra untuk dana darurat. Memotong pendapatan untuk disimpan sebagai dana darurat menjadi langkah ideal.
Dana darurat tidak hanya menyangkut asuransi kesehatan dan tabungan semata, tapi juga untuk menghadapi ancaman PHK.
7. Fokus Melunasi Hutang
Lacaklah setiap pinjaman yang Anda lakukan. Usahakan untuk memulai melunasi utang dengan suku bunga paling tinggi terlebih dahulu. Jangan sampai ketika PHK ditetapkan, Anda malah terjerat utang yang begitu memberatkan.
8. Evaluasi Pilihan Investasi
Saat ini, aktivitas investasi tengah berkembang pesat, mulai dari emas antam, pasar uang, reksadana, sampai saham. Pastikan investasi yang dipilih berjalan dengan baik dan lancar.
Hindari membuat keputusan emosional. Salah satu keputusan emosional yang dimaksud misalnya mencoba trading karena iming-iming keuntungan berlipat ganda dari seorang influencer.
9. Bangun Keterampilan Baru
Terus mengasah keterampilan atau skill dan mencoba hal baru juga termasuk cara menghadapi resesi ekonomi 202. Pikirkan metode terbaru untuk memperoleh penghasilan tambahan.
Jangan ragu untuk mengikuti kursus dan sertifikasi sebagai bentuk investasi jangka panjang. Bangun portofolio Anda untuk meyakinkan klien. Serta cobalah pekerjaan paruh waktu (part time) dan freelance jika memungkinkan.
10. Perluas Koneksi
Keahlian membangun jejaring sosial juga menjadi poin penting. Jangan ragu menghubungi teman-teman sekolah Anda yang sukses bekerja atau berwirausaha. Gunakan platform profesional seperti LinkedIn untuk membuka peluang karir maupun nasihat bisnis.
MELYNDA DWI PUSPITA
Baca juga: Hitung Mundur Resesi, Ini Daftar 22 Perusahaan yang PHK Karyawan Selama 2022
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.